Chelsea vs Swansea City, Tes Fleksibilitas

Rabu 29-11-2017,10:01 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

LONDON – Antonio Conte musim lalu butuh enam laga untuk menemukan formula 3-4-3-nya. Formula yang memberi trofi juara Premier League kelima untuk Chelsea. Gelar juara domestik pertama The Godfather di luar Italia. Nah, musim ini Conte juga mulai berani bereksperimen di laga keenam Premier League saat kalah 0-1 atas Manchester City (30/9). Dari formasi 3-4-3 menjadi 3-5-1-1. Selain kekalahan atas City, saat menahan Liverpool 1-1 akhir pekan lalu WIB (26/11) Conte juga memakai formasi tersebut. Lalu, akankah formasi anyarnya itu kembali diusung begitu menjamu Swansea City di Stamford Bridge, London, dini hari nanti WIB? (siaran langsung RCTI pukul 02.45 WIB). Meski, ada potensi Chelsea tetap memakai 3-4-3 jika bermain dengan bukan skuad yang terbaiknya. Ya, The Blues diprediksi bakal merotasi pemainnya. Ini bisa jadi tantangan akankah fleksibilitas formasi 3-4-3 ke 3-5-1-1 bakal berjalan sekalipun bukan dengan skuad terbaiknya? \'\'Tantangan lain di depan kami musim ini,\'\' katanya, dikutip situs resmi klub. \'\'Hengkangnya beberapa pemain membuat kami harus menemukan solusi taktik terbaru,\'\' lanjut Conte. Meski sama-sama back three, yang paling mencolok dari eksperimen ini ada pada lini tengah dan lini depannya. Di tengah, Conte bisa menumpuk tiga gelandang yang bertipikal bertahan secara bersamaan. Semisal N\'Golo Kante, Tiemoue Bakayoko, dan Danny Drinkwater, atau Cesc Fabregas. Dengan enam gelandang yang punya kualitas bertahan ini, Conte menambah kekuatan defense-nya. Dengan formasi 3-4-3, ketika bertahan Chelsea hanya menempatkan lima pemain. Lalu, di saat memakai 3-5-1-1, bisa ada enam pemain di belakang ketika bertahan. Perubahan lainnya dari lini depan. Dengan 3-5-1-1, Alvaro Morata tetap menjadi pemain nomor sembilan, dan di belakangnya ada Eden Hazard. Di sinilah Hazard mendapat kebebasan. Dia tidak selalu ada di belakang Morata. Hazard pun bisa bergantian dengan Morata mengisi di posisi nomor sembilan. Satu dari enam gol Hazard musim ini didapat dari assist Morata. Dari sembilan gol yang dicetak Morata musim ini, juga ada satu gol dari kolaborasinya dengan Hazard. \'\'Ketika dia bisa lebih bebas main sebagai second striker, dia (Hazard) sangat berbahaya. Dia pemain terpenting kami,\'\' sebut Conte. Hanya, satu kelemahan yang belum mampu ditutupi dengan perubahan formasi ini. Dari dua kali percobaan pertama, Chelsea tak pernah mampu clean sheet. Bandingkan dengan ketika Conte memulai formasi 3-4-3 setelah musim lalu sempat menjajal 4-2-3-1 atau 4-1-4-1. Skema anyar Chelsea kala itu bahkan mampu melakoni enam laga dengan clean sheet. Musim ini, dengan formasi 3-4-3 pertahanan Chelsea baru mampu enam kali clean sheet dari 11 laga Premier League. Kesulitan yang kerap mereka temui ketika menjamu The Swans di London. Di Premier League, Chelsea tak pernah clean sheet ketika menjamu Swansea pada tiga musim terakhir. Satu di antara laga itu terjadi pada era Conte. Hanya, Conte meminta semua pemainnya bereaksi. Dengan atau tidak memakai formasi 3-5-1-1-nya. \'\'Karena ekspektasi saya tetap sama, lakukan yang terbaik. Saya pikir itu yang dilakukan pada musim lalu,\'\' sebut mantan pelatih timnas Italia itu. Fakta lainnya. Bertemu dengan Swansea berarti beradu taktik dengan Paul Clement yang pernah berada di London Cobham sebagai asisten pelatih pada kurun waktu 2009-2011. Dia di belakang Jose Mourinho, Avram Grant, dan Luiz Felipe Scolari. \'\'Dengan formasi apapun, baik itu 3-5-2 atau seperti sebelumnya (3-4-3) dia tetaplah pelatih yang hebat,\'\' puji Clement dikutip Wales Online. (ren)

Tags :
Kategori :

Terkait