1 Perampok Toko Emas Tewas Didor, 1 Menyerah, 4  Masih Diburu

Rabu 29-11-2017,14:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

INDRAMAYU- Kurang dari 24 jam polisi berhasil meringkus dua dari enam orang pelaku perampokan Toko Emas Delima di Jl Jenderal Ahmad Yani, Haurgeulis, Kabupaten Indramayu. Kedua pelaku adalah Ahmad alias Tompel (38) asal Palembang, Sumatera Selatan, dan Toha (35) asal Pasuruan, Jawa Timur. Keduanya dibekuk Tim khusus Satuan Reserse Kriminal Polres Indramayu dan Polda Jabar di Dusun Lubang Buaya, Desa Kotasari, Kecamatan Pusakanagara, Kabupaten Subang, Selasa (28/11). Salah satu pelaku, Ahmad alias Tompel, tewas tertembak karena mencoba melawan petugas. Kapolres Indramayu AKBP Arif Fajarudin SIK MH MAP mengatakan kedua pelaku ditangkap di rumah kontrakan sekitar pukul 05.00 WIB. Sesaat pasca kejadian, tim dari Polres Indramayu bersama tim Polda Jabar melakukan pengejaran. Berbekal keterangan saksi dan rekaman CCTV, petugas kemudian menuju wilayah Subang, yakni Desa Kotasari, Kecamatan Pusakanagara. Di Dusun Lubang Buaya, petugas lalu menggerebek dua rumah kontrakan yang dicurigai menjadi tempat persembunyian para pelaku. Di kontrakan tersebut hanya terdapat tiga orang. Saat ditangkap, Ahmad alias Tompel mencoba merebut senjata petugas. Dia pun ditembak di dada dan perut hingga meregang nyawa. Sementara Toha menyerah. Satu lagi kabur dengan cara melompat melalui jendela belakang. “Tersangka Ahmad meninggal dunia saat dibawa ke rumah sakit. Petugas Timsus Satreskrim Polres Indramayu dan dari Polda Jabar kini tengah memburu 4 pelaku lainnya yang indetitasnya sudah dikantongi,\" ujar kapolres dalam keterangan resminya secara tertulis, Selasa (28/11). Petugas juga mengamankan barang bukti satu buah helm yang digunakan pelaku saat merampok dan satu buah cincin hasil rampokan di Toko Emas Delima, serta empat unit handphone. Seperti diberitakan, kawanan perampok bersenjata api itu menguras Toko Emas Delima pada Senin (27/11) sekitar pukul 14.10. Selain membawa kabur perhiasan emas, mereka juga menembak seorang tukang servis jam bernama Yudi (42). Para pelaku tiba di lokasi menggunakan tiga unit sepeda motor. Setelah berhenti di depan toko emas yang terletak persis di depan Pasar Haurgeulis itu, mereka masuk ke toko dan menodongkan senjata api jenis pistol ke arah dua orang wanita pelayan toko. Aksi itu hanya berlangung sekitar 2 menit. Yudi yang membuka usahanya di depan toko emas, berusaha mengejar pelaku. Nahas bagi Yudi, salah satu pelaku menodongkan pistol kemudian menembak kakinya. Kerugian dari kejadian itu ditaksir mencapai Rp500 juta. PERLU PASANG PANIC BUTTON Seiring dengan kejadian itu, Polres Indramayu menggencarkan patroli sekaligus menebar imbauan kepada para pedagang untuk memperketat pengawasan dan sistem keamanan. “Sistem pengamanan berlapis perlu dilakukan guna meminimalisir aksi kejahatan,” terang Kapolres Indramayu AKBP Arif Fajarudin SIK MH MAP melalui Kapolsek Patrol AKP H Mashudi SH MH, kemarin. Mashudi dan jajarannya kemarin mengadakan giat sosialisasi antisipasi curas kepada para pedagang di kawasan Pasar Daerah Patrol. Selain menebar kartu nama, pihaknya juga menyarankan para pedagang untuk memasang panic button atau alarm sistem yang terkoneksi langsung ke Mapolsek Patrol. Sistem panic button ini diharapkan bisa diwujudkan demi menciptakan pengamanan yang terintegrasi dan preventif aktif mencegah aksi perampokan selain beberapa opsi pengamanan lainnya. Seperti pemasangan CCTV atau kamera tersembunyi, teralis etalase maupun menambah jumlah petugas satuan pengamanan (satpam). Mashudi juga mengimbau kepada para pemilik toko maupun penjual emas untuk tidak segan-segan meminta bantuan pengawalan aparat.   (kom/kho)

Tags :
Kategori :

Terkait