Pemkot Siapkan Dana Cadangan Bencana Alam Rp 1 Miliar

Kamis 30-11-2017,09:35 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON – Pemerintah Kota Cirebon sudah menyiapkan anggaran siaga bencana. Nilainya mencapai Rp1 miliar. Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD), H Sukirman SE MM  mengatakan, anggaran Rp1 miliar itu ada di kas daerah. Bisa dicairkan sewaktu-waktu, bila ada kondisi yang genting. \"Itu khusus dialokasikan saat terjadinya bencana alam anggarannya Rp1 miliar,\" kata Maman, kepada Radar, Rabu (29/11). Untuk pencairannya pun ada mekanisme yang ditempuh. seperti berita acara termasuk hasil rapat lintas sektoral, itupun kalau ada bencana alam dan sifatnya dana cadangan. Menurut mantan kepala dinas perhubungan itu, alokasi anggaran bencana sebetulnya sudah tidak diperbolehkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Tetapi, untuk sekarang sudah diperbolehkan karena bencana alam merupakan kejaian yang tidak terduga. “Anggaran semacam ini memang diperlukan,” katanya. Seperti diketahui, Gubernur Jawa Barat sudah menetapkan status siaga bencana mulai 1 November 2017 sampai 30 Mei 2018. Penentuan itu sesuai prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Penetapan status melalui surat nomor 352/Kep.1024-BPBD/2017 tentang penerapan status siaga darurat bencana banjir dan bencana tanah longsor, juga berlaku untuk setiap kabupaten kota. Termasuk Kota Cirebon sudah diminta untuk membuat keputusan walikota atau bupati disesuaikan dengan kondisi daerahnya. Khusus untuk Kota Cirebon karena kondisinya berbeda, direncanakan status siaga bencana mulai 1 Desember 2017 sampai Mei 2018. “Konsep SK itu tinggal menunggu tanda tangan walikota. KBPD memang punya tupoksi untuk melakukan langkah langkah berkaitan dengan penanggulangan bencana,” ujar Kepala Kantor Penanggulangan Bencana Daerah (KPBD) Ir Agung Sedijono, Selasa (28/11). Penanggulangan bencana, dijelaskan Agung, dibagi menjadi tiga tahap. Pertama, pra bencana, tanggap darurat bencana dan  pasca bencana. Kondisi saat ini masih dalam tahap pra bencana. KBPD mengajak seluruh komponen kota dan daerah punya tanggung jawab yang sama dan dalam tahapan pra bencana ini . Pihaknya saat ini memiliki tenaga Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalop-PB). Tuhasnya melakukan koordinasi komunikasi dengan instansi terkait khususnya BMKG, Basarnas  dan instansi terkait untuk deteksi dini kemungkinan terjadinya bencana. Kemudian Melakukan patroli ke titik rawan bencana termasuk bagian hulu untuk mendeteksi terjadinya bencana banjir. Kota Cirebon memiliki tiga titik rawan bencana alam yakni, kawasan pesisir, Sungai Kriyan dan Sungai Cikalong. Pada kondisi cuaca ekstrem, kawasan pesisir berpotensi mengalami banjir rob. Untuk Sungai Kriyan dan Sungai Cikalong selama ini kerap meluap karena sampah. “Karakternya banjir kiriman dari hulu,” katanya. Menurut Agung, selain tiga titik tersebut selebihnya berpotensi banjir temporer sesaat. Ancaman lain ialah puting beliung. Kondisi ini kerap terjadi karena kondisi Kota Cirebon yang berada di wilayah pesisir. Masalahnya puting beliung ini sulit diantisipasi. (abd)

Tags :
Kategori :

Terkait