Pasien Demam Berdarah Melonjak, Dinkes Ajak Warga Tingkatkan PHBS

Jumat 01-12-2017,09:05 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

  CIREBON – Tingginya curah hujan akhir-akhir ini, harus membuat masyarakat meningkatkan kewaspadaan. Termasuk meminimalisasi mewabahnya demam berdarah dengue (DBD). Dari pantauan Radar  di sejumlah puskesmas, baru di wilayah kerja Puskesmas Kalitanjung yang mengalami lonjakan penderita DBD. Petugas Sanitasi Puskesmas Nelayan, Yusi Suprihatini mengungkapkan, di wilayah kerjanya nihil ditemuken warga terjangkit DBD. “Pernah mewabah karena masuk siklus 5 tahunan, kalau sekarang sudah nggak lagi,” ujar Yusi, kepada Radar,  kemarin. Kondisi serupa juga ditemui di Puskesmas Gunungsari. Hingga saat ini masih belum ditemukan kejadian warga terserang DBD. Lain dengan di Puskesmas Kalitanjung yang bulan ini terdata hingga empat penderita berusia di bawah 10 tahun. Musim hujan dan cuaca buruk belakangan diakui Yusi, memang bisa memicu beberapa penyakit. Disebutkan dia, Dinas Kesehatan (Dinkes) juga sudah melakukan pencegahan. Salah satunya melakukan pengasapan (fogging) sebelum masa penularan (SMP). “Fogging ini sifatnya antisipasi,” katanya. Hujan gerimis, tempat terbuka yang tadinya kering jadi basah sebenarnya berpotensi menjadi munculnya jentik. Fogging SMP ini dialokasikan untuk daerah endemis. Di wilayah kerjanya, RW 2 Gang Empang 5 dan RW 6, memang paling rawan DBD. “Tahun kemarin ada kasus DBD bahkan sampai meninggal dunia,” katanya. Pukesmas juga berusaha memberikan penyuluhan ke masyarakat seperti turun ke lapangan. Observasi lapangan juga dilakukan dengan menyelidiki 40 rumah kanan kiri. Langkah fogging ini selalu didahului penyuluhan. Sabtu (2/12) dilakukan sosialisasi ke masyarakat dan Senin (4/12) baru dilakukan fogging. “Perlu kami tekankan, ini gratis dan dinas kesehatan tidak menarik biaya,” katanya. Sementara itu, Anggota Komisi III DPRD, Jafarudin juga melakukan inspeksi ke puskesmas. Tujuannya melihat antisipasi untuk pencegahan DBD. Tidak hanya itu, dia juga mengklarifikasi komplain dari warga mengenai pelaksanaan pengasapan yang tidak merata. \"Warga kemarin komplain ke saya karena rumah mereka tidak ikut di-fogging. Ternyata bahan fogging-nya kehabisan,” tuturnya. Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan (Dinkes), Tri Mulyaningsih SKm MKm mengingatkan masyarakat untuk menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Dinkes sendiri sudah menjalankan Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (Gertak PSN). “Pertumbuhan nyamuk penyebab DBD hanya 10 hari. Proses kembang biak nyamuk cepat dan berpotensi menimbulkan DBD,” ujar Tri, Senin (27/11). Sepanjang tahun 2017 ini, dinkes mencatat, sekitar 53 kasus infeksi DBD. Namun, tidak menutup kemungkinan jumlah tersebut akan meningkat pada akhir tahun ini. Sampai saat ini Sejumlah wilayah mulai menerapkan Gertak PSN 3M PLUs tersebut. Data yang dihimpun Radar dari Dinas Kesehatan, untuk November dan Desember akan dilakukan 12 kali pengasapan dimulai kemarin. Beberapa wilayah yang jadi sasaran diantaranya Kelurahan Kecapi, Kalijaga, Kebon Baru, Panjunan, Karyamulya, Sukapura, Larangan, Sunyaragi dan Pekiringan. (abd/myg) 

Tags :
Kategori :

Terkait