Usulan Perbaikan Jalan Pasar Belum Digubris, Pedagang Mundu Ancam Unjuk Rasa

Jumat 01-12-2017,10:05 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON – Sejumlah pedagang di Pasar Desa Mundu Pesisir, Kecamatan Mundu galau. Sudah seminggu terakhir, sejak hujan turun hampir setiap hari, omset penjualan mereka turun drastis. Khususnya pedagang yang berada di sebelah utara pasar. Penyebabnya, kondisi jalan menuju pedagang terendam air. Setelah terendam, genangan air sulit dialirkan ke drainase atau mongering dengan sendirinya. Sehingga, jalan menjadi becek. Kondisi tersebut membuat sejumlah pembeli malas untuk belanja. Bahkan banyak yang batal membeli dagangan para pedagang. Pembeli ogah masuk ke sisi utara pasar. Salah satu pedagang, H Eli (48) mengatakan, kondisi tersebut sangat menyiksa para pedagang. Bahkan, omsetnya kini turun drastis. “Biasanya, sehari itu dapat Rp800 ribu. Ini sudah hampir jam 11 siang, baru dapat Rp200 ribu. Omset kita turun drastic. Tak ada pembeli yang mau masuk, lingkungannya becek dan kotor,” ujarnya. Para pedagang sudah menyampaikan kondisi tersebut ke pengelola pasar dan pemerintah desa. Namun hingga kini belum ditindak lanjuti. “Ini kesannya saling lempar. Ke pengelola pasar, katanya, ini tanggung jawab desa. Kalau bilang ke desa, katanya, ini tanggung jawab pengelola pasar. Harusnya ini jadi tanggung jawab bersama, baik pengelola maupun pemerintah desa. Jangan korbankan para pedagang. Kalau seperti ini terus, para pedagang bisa gulung tikar,” tuturnya. Bahkan, menurut Eli, sebagaian besar para pedagang sudah sepakat akan menggelar aksi demonstrasi jika keinginan mereka tidak dipenuhi. “Kami pasti berkontribusi jika ada perbaikan jalan. Syaratnya, yang penting dilakukan dulu perbaikannya. Betulkan saluran pembuangan. Kami sudah bayar retribusi dan lain-lain. Seharusnya fasilitas juga diperhatika. Kalau tidak, terpaksa para pedagang akan demo. Jika diperlukan, kami juga akan mogok bayar retribusi,” ancamnya. Pedagang lainnya, Carmini (43) mengaku kehilangan omset lebih dari 50 persen dalam berdagang ikan. “Kami banyak kehilangan pelanggan. Ini harus segera diperbaiki karena musim hujan baru saja datang,” ungkapnya. Sementara itu, Kuwu Desa Mundu Pesisir, Maria mengatakan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pengelola pasar untuk mencari jalan keluar atas persoalan para pedagang. “Pengelolaan pasar diambil pihak ketiga, dengan lelang sebesar Rp90 juta. Semua aspirasi tentu akan kita prioritaskan. Untuk persoalan pasar, mudah-mudahan akan segera ada jalan keluar. Nanti kita koordinasikan terlebih dahulu,” jelasnya. (dri)    

Tags :
Kategori :

Terkait