JAKARTA - Kasus investasi bodong masih marak terjadi meskipun imbauan petugas untuk waspada terus dikampanyekan. Tidak sedikit masyarakat awam menjadi korban penipuan investasi bodong. Ketua Satgas Waspada Investasi, Tongam L. Tobing membeberkan penyebab utama masih adanya masyarakat yang mudah tertipu investasi bodong. Pertama, banyak masyarakat yang mudah tergiur dengan bunga tinggi yang ditawarkan oleh perusahaan yang menawarkan investasi. Padahal, dalam berinvestasi bunga tinggi tidak bisa didapatkan secara singkat. Selain itu, ada pertimbangan fiskal dari setiap penghitungannya. \"Jadi mereka masih banyak tergiur bunga yang tinggi,\" ujarnya di Media Center OJK, Kamis (30/11). Kedua, masih banyak masyarakat yang literasi investasinya masih rendah. Mereka cenderung malas untuk mempelajari soal investasi. \"Ketiga, pelaku penipuan investasi kerap memanfaatkan nama besar tokoh agama maupun tokoh masyarakat untuk meyakinkan investor agar mau berinvestasi di perusahaannya,\" jelasnya. Jika terus berlangsung, lanjut Tobing, kepercayaan masyarakat terhadap produk keuangan akan makin berkurang. Di samping itu, kegaduhan investasi akan menggangu proses pembangunan cukup terhambat. \"Mereka sudah investasi sana sini tapi gagal semua. Jadi akhirnya pada enggak percaya sama produk keuangan kita. Jadi kita harap masyarakat bisa lebih teliti lagi, ya,\" tandasnya. (cr4/ce1/JPC)
Kategori :