Aktivis Cirebon Angkat Isu Perempuan di Pilkada

Selasa 05-12-2017,13:30 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

KUNINGAN-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kuningan menerima kunjungan Jaringan Cirebon untuk Kemanusiaan di Aula KPU setempat, Senin (4/12). Rombongan aktivis perempuan Cirebon ini diterima langsung Ketua KPU Kuningan Hj Heni Susilawati SSos MM didampingi salah seorang komisioner lainnya, Asep Z Fauzi SPdI. Koordinator Jaringan Cirebon untuk Kemanusiaan Ida Ad’hiah menuturkan, kunjungannya ke KPU Kuningan itu selain untuk bersilaturahmi, juga bertujuan untuk menyampaikan usulan agar isu-isu keperempuanan bisa dimasukkan dalam debat kandidat di Pilkada serentak 2018 nanti. “Kunjungan kali ini, salah satunya bertujuan mengusulkan kepada KPU Kuningan untuk memasukkan isu-isu tentang keperempuanan dalam debat kandidat Pilkada serentak 2018. Harapannya agar pemangku kebijakan nanti dapat memperhatikan kaum perempuan,” harap Ida. Ida menjelaskan, kunjungan Jaringan Cirebon untuk Kemanusiaan ke berbagai pihak termasuk ke KPU Kabupaten Kuningan dilatarbelakangi oleh perjuangan yang diperuntukkan bagi kaum perempuan dalam hal kesetaraan dalam segala sektor. Hingga saat ini pun, terdapat sekitar 25 hingga 30 lembaga se-wilayah 3 Cirebon yang tergabung dalam jaringan. “Jaringan ini bila memungkinkan akan terus bertambah seiring dengan perkembangan zaman karena sampai saat ini sudah ada sekitar 25 sampai 30 lembaga se-wilayah 3 Cirebon yang tergabung dalam jaringan. Selain agenda kunjungan ke KPU Kabupaten Kuningan, siang ini (Senin (4/12), red) kami juga akan berada di Desa Bojong Kecamatan Cilimus untuk mengadakan dialog interaktif yang juga membahas mengenai isu-isu keperempuanan,” jelasnya. Menurutnya, kampanye tentang pencegahan dan penanggulangan kekerasaan terhadap perempuan serta peran perempuan dalam dunia politik, harus senantiasa diusahakan agar cita-cita kesetaraan dan keadilan gender dapat tercapai. Hal itu sejalan dengan perkembangan zaman yang kian hari semakin berkembang pesat sehingga keberadaan kaum perempuan pun tidak bisa lagi diremehkan. “Kaum perempuan itu sudah tidak zamannya lagi disisihkan, apalagi tidak diberikan peran. Akan tetapi kita juga sebagai perempuan sangat sadar bagaimana tugas mulia kaum perempuan dalam kehidupan sehari-hari. Kesetaraan gender bukan berarti kita ingin sama dengan laki-laki, akan tetapi perempuan juga punya kemampuan, tapi tidak menyalahi kodratnya sebagai perempuan,” ujar Ida. Sementara itu, Ketua KPU Kabupaten Kuningan Heni Susilawati SSos MM dalam kesempatan tersebut memaparkan tentang dinamika politik dan peran perempuan dalam politik. Kaitan dengan gender, Heni pun menyampaikan bagaimana kiprah perempuan masa kini dalam berbagai aspek, termasuk dalam dunia politik. Tterlebih dirinya pun merupakan salah satu kaum perempuan yang mampu menjadi pimpinan di KPU. Nara sumber berikutnya yakni Asep Z Fauzi, Komisioner KPU Kuningan Divisi SDM dan Parmas (Partisipasi Masyarakat). Mantan aktivis PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) sekaligus pengurus DPD KNPI Kuningan ini memaparkan materinya tentang alur Debat Kandidat untuk Pilkada serentak 2018, baik kandidat gubernur-wagub maupun bupati-wabup. (muh)

Tags :
Kategori :

Terkait