Tarif Tol Naik 8 Desember, Termasuk Jalur Palimanan-Plumbon-Kanci

Selasa 05-12-2017,23:33 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

JAKARTA - Per 8 Desember mendatang, sembilan ruas tol akan berlakukan tarif baru. Penyesuaian tarif tol tersebut dinilai cukup fair, baik untuk para pengguna jalan tol maupun untuk para investor jalan tol. Sembilan ruas tol tersebut adalah Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa, Belawan-Medan-Tanjung Morawa, Cawang-Tomang-Grogol-Pluit, Cawang-Tanjung Priok-Ancol Timur-Pluit, Tol Serpong-Pondok Aren, Tol Palimanan-Plumbon-Kanci, Tol Surabaya-Gempol, Tol Semarang ABC, serta Tol Ujung Pandang Seksi 1 dan Seksi 2. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, dengan angka inflasi yang relatif kecil, perubahan tarif tol pun tidak terlalu signifikan di kisaran Rp 500- Rp 1.000. “Bahkan untuk Golongan 1 banyak juga yang tidak naik tarifnya,” ungkap Basuki kepada wartawan kemarin. Menurutnya, penyesuaian tarif itu merupakan bukti bahwa pemerintah memberikan kepastian hukum kepada para investor jalan tol. Dengan begitu, iklim investasi jalan tol menarik bagi investor baik dalam dan luar negeri. Sehingga sistem jaringan jalan tol bisa terwujud secara utuh. Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna menjelaskan, ada beberapa poin dalam SPM yang harus dipenuhi badan usaha yang hendak mengajukan penyesuaian tarif tol. Mulai dari kondisi jalan tolnya, kecepatan tempuh rata-rata di mana kecepatan berkendara tol, aksesibilitas untuk masuk ke dalam tol, mobilitas kecepatan penanganan hambatan lalu lintas, kesiapan unit pertolongan dan bantuan, tempat istirahat (rest area), dan keselamatan seperti rambu jalan hingga kondisi lingkungan. “Untuk kondisi jalan tol meliputi perkerasan jalur utama, drainase, median jalan, bahu jalan, dan rounding. Sementara untuk kecepatan rata-rata bergantung pada lokasi. Di dalam kota minimum harus bisa 40 kilometer per jam dan luar kota 60 kilometer per jam,” terang Herry. Herry menambahkan, tempat istirahat juga jadi prioritas pada uji kelayakan SPM. Terutama kondisi toilet. Secara penampilan, toilet-toilet di tempat istirahat harus diperbaiki. “Tidak ada lagi yang namanya pungutan untuk masuk toilet. Jika ada, laporkan ke kami,” kata Herry tegas. Ke depannya, lanjut Herry, rest area juga akan menampung kios-kios bagi usaha kecil dan menengah untuk mempromosikan produk dan kuliner lokal sehingga memberikan manfaat ekonomi yang nyata bagi masyarakat lokal. OPERASIKAN TOL SOROJA Sejumlah tol mulai beroperasi akhir tahun ini. Presiden Joko Widodo kemarin (4/12) meresmikan pengoperasian tol Soreang-Pasir Koja (Soroja) di Jawa Barat. Meski hanya sepanjang 10,57 km, tol tersebut diyakini bakal mengurai kepadatan lalu lintas antara Bandung dan Soreang yang selama ini terjadi. Presiden menuturkan, tol tersebut dinantikan masyarakat di kabupaten Bandungdan sekitarnya sejak 1996. Pengerjaannya sendiri dilaksanakan sejak 2015. “Kita harapkan dengan tol ini dari Bandung ke Soreang makan waktu 12 menit, dari yang sebelumnya kena macet 1,5 jam,” ujar Jokowi usai peresmian. Selama ini, jalur utama Bandung menuju Soreang didera kemacetan setiap harinya. Karena itu, tidak heran bila jarak sekitar 15 km di jalur non tol harus ditempuh dalam waktu 1,5 jam. Tol tersebut tidak hanya memperpendek waktu, namun juga jarak tempuh. Menurut Jokowi, keberadaan tol akan memudahkan pergerakan manusia maupun logistik.Di sekitar gerbang tol, baik Soreang maupun pasir koja terdapat pusat pemerintahan, pariwisata, hingga industri. Ada pula kawasn olahraga yang potensial berkembang. “Dengan mobilitas yang semakin baik, tempat wisata akan lebih banyak didatangi wisatawan. Kawasan Industri juga akan lebih efisien,’’ tambahnya. Selain Soroja, tol lainnya yang akan diresmikan bulan ini adalah ruas Surabaya-Mojokerto seksi 1B, II, dan III. Kabarnya, tol tersebut dijadwalkan untuk peresmian lebih dahulu ketimbang Soroja. Namun, ternyata Presiden Jokowi memutuskan tol Soroja dioperasikan duluan. (and/JPG)

Tags :
Kategori :

Terkait