Rawan Konflik, Panpilwu Diminta Aktif Berkoordinasi

Jumat 08-12-2017,15:35 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

INDRAMAYU–Penyelenggaraan Pemilihan Kuwu (Pilwu) Serentak 2017 di Kabupaten Indramayu tinggal menghitung hari. Mendekati puncak hari H pencoblosan, Panitia Pilwu Serentak di Kecamatan Anjatan diimbau aktif berkoordinasi terutama dengan jajaran Pemerintah Desa, Muspika serta pihak keamanan. Ini guna menghindari hal-hal yang berpotensi menimbulkan gugatan dari para calon kuwu maupun kericuhan di tengah masyarakat terhadap hasil Pilwu. ”Jika ada masalah atau keraguan dalam mengambil keputusan, agar dikoordinasikan terlebih dahulu. Jangan sampai salah ambil langkah. Panitia harus aktif berkoordinasi,” kata Plt Camat Anjatan Ade Sumantri SE membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Panpilwu Serentak 2017 di Kecamatan Anjatan, Kamis (7/12). Melalui kegiatan Bimtek, lanjut dia, supaya semua Panpilwu lebih tahu, paham dan dapat mengikuti aturan main penyelenggaran pemungutan dan penghitungan suara nanti. Sebab pelaksanaan Pilwu Serentak tahun ini memiliki banyak perbedaan dari tahun sebelumnya. “Di sinilah perlunya bimtek supaya kita taat aturan, mampu bekerja sama dengan baik serta memahami tugas dan tanggungjawab masing-masing. Sehingga pelaksanaan Pilwu dapat berjalan dengan sukses dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” terang dia. Kapolres Indramayu AKBP Arif Fajarudin SIK MH MAP melalui Kapolsek Anjatan AKP Noneng Sukarna SH mengungkapkan, dari hasil evaluasi jajaranya terdapat dua desa yakni Desa Salamdarma dan Kedungwungu yang dinilai rawan kisruh dibanding dua desa lainnya yaitu Desa Wanguk serta Cilandak yang juga melaksanakan Pilwu. Hal itu terbukti dari kondisi selama tahapan Pilwu mulai dari pengundian nomor urut calon sampai musim kampanye berlangsung. Selama masa itu pula, pihak kepolisian bersama TNI terus berupaya meminimalkan konflik sosial maupun politik. \"Khusus di dua desa ini, kemungkinan kami siagakan pasukan Dalmas pada puncak hari H Pilwu. Tapi pengamanan Pilwu di dua desa lainnya tetap dimaksimalkan untuk mencegah terjadinya gesekan,” ujar Kapolsek Noneng Sukarna. Menurut dia, konflik seringkali terjadi akibat segala keterbatasan dan pemahaman masyarakat yang akhirnya menyelesaikan masalah dengan perselisihan. Padahal perbedaan pilihan saat Pilwu sebenarnya bisa diantisipasi secara dini. Tentunya lewat kehadiran Panpilwu yang bisa bersikap netral, profesional dan mampu menjelaskan aturan-aturan yang berlaku. (kho)

Tags :
Kategori :

Terkait