Koalisi Golkar, PAN, Gerindra, dan PKB Bakal Usung Dudy-Udin

Senin 11-12-2017,14:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

KUNINGAN–PDIP benar-benar menjadi partai penentu dalam perubahan arah gerakan politik sejumlah partai besar lainnya menjelang masa pendaftaran Paslon Cabup-Cawabup ke KPU. Itu dibuktikan dengan sikap Partai gerindra yang mencabut dukungan kepada M Ridho Suganda (Edo) pasca adanya arah PDIP yang akan mengusung satu paket paslon Bupati-Wabup Acep Purnama-M Ridho Suganda. Ketua DPC Partai Gerindra H Dede Ismail SIP MSi (Deis) mengungkapkan, partainya menarik dukungan kepada Edo lantaran Gerindra sendiri akan mengusung untuk posisi Calon Bupati. Edo sendiri menurutnya justru malah di posisi calon K2 (wabup, red) yang dipasangkan dengan Acep sebagai paket paslon PDIP. “Iya, Gerindra menarik dukungan ke Edo, karena kita mah enggak mungkin mengusung Wakil Bupati, tapi ngusungnya Bupati,” kata Deis kepada Radar Kuningan. Sebagai partai yang kini sedang naik daun, Partai Gerindra menurutnya mempunyai visi misi ke depan dalam rangka Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 dengan akan mencalonkan Ketua umumnya, H Prabowo Subianto. Salah satu alasan itulah menjadi penyebab Gerindra di Kuningan mencabut dukungan kepada Edo yang notabene Bakal Calon Wakil Bupati PDIP yang jelas bersebrangan dengan Gerindra. “Kita Partai Gerindra ada visi misi partai untuk Pilpres tahun 2019. Kalau koalisi memang dengan siapa saja, cuma posisinya Kang Edo ini posisinya sekarang untuk wakil bupati bersama Calon Bupati Pak Acep. Jadinya kita menarik dukungan saja, pleno di DPD Jabar juga dibatalkan untuk Edo,” terangnya. Deis juga kembali mengungkapkan, Partai Gerindra kini sedang membangun kekuatan besar bersama sejumlah partai lainnya, diantaranya PAN, Golkar, dan PKB. Bahkan walaupun PKS dan Demokrat sudah melakukan MoU untuk mengusung Paslon Yosa-Agus, ia memastikan kedua parpol ini pun akan diajak berkoalisi untuk membentuk kekuatan besar dalam rangka Pilkada 2018, termasuk mengajak Partai NasDem. Koalisi besar dibangun, menurutnya karena akan mengusung calon pasangan H Dudy Pamuji SE MSi selaku Cabup Golkar dan H Udin Kusnaedi SE MSi selaku Cawabup dari PAN. “Kita sedang membangun koalisi baru, koalisi besar, di dalamnya ada PKB, Gerindra, PAN, dan Golkar. Kita juga akan melobi PKS, Demokrat dan Nasdem. Saat ini yang kita ajukan ada Dudy Pamuji dari Golkar dengan H Udin dari PAN untuk pasangan Cabup-Cawabup Kuningan,” pungkas Deis. Sementara itu, entah karena situasi politik di Kuningan sedang memanas sehingga apa yang disampaikan di media bersifat sensitif, sejumlah pimpinan parpol selain Gerindra tiba-tiba sulit dihubungi. Mereka di antaranya Ketua DPD PAN H Udin Kusnaedi, Ketua DPC Partai Demokrat Drs H Toto Hartono, Ketua DPC PPP H Uus Yusuf SE, Ketua DPD Partai Nasdem Drs Eka Sugiarto, serta sejumlah ketua parpol lainnya. Termasuk Ketua DPC PDIP Rana Suparman SSos yang HPnya tiba-tiba tidak aktif. Sebelumnya, Sekretaris DPW PAN Jawa Barat Ir H Herry Dermawan saat menggelar reses di DPD PAN Kuningan beberapa hari lalu, secara khusus memberikan isyarat kepada DPD PAN Kuningan agar pada Pilkada 2018 nanti PAN tidak berkoalisi dengan PDIP. Hal itu mengingat saat ini dari mulai pusat hingga provinsi pun PAN berada di luar gerbong PDIP. “Koalisi dengan partai mana saja silakan, tapi kalau bisa harus mengikuti seperti yang di provinsi. Memang kewenangan itu sepenuhnya ada di DPD Kuningan karena yang tahu wilayah kan yang di daerah, setidaknya bisa sejalur,” imbau Herry. Dudy sendiri dikabarkan sudah melakukan silaturahmi dengan sejumlah tokoh ulama Kuningan, di antaranya Ketua PC NU KH Aminudin dan Rois Syuriah NU KH Abdul Aziz Anbar Nawawi. Kehadiran Dudy dalam acara maulidan tersebut langsung mendapat respons positif, termasuk dikabarkan sudah mendapatkan restu dari NU karena dia memiliki hubungan biologis dengan organisasi ahlussunnah wal jamaah itu. (muh)

Tags :
Kategori :

Terkait