Ditekuk Garuda Caruban, Tim Sepak Bola Kota Cirebon Gagal Melaju ke Semifinal

Senin 11-12-2017,21:35 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON – Rekor tak terkalahkan tim sepak bola Kota Cirebon terhenti di Piala Garuda-Radar Cirebon 2017. Yang jadi batu sandungan adalah tuan rumah, Garuda Caruban FC. Anak-anak Kota Udang ditaklukan dengan skor tipis, 1-0 di Lapangan Sepak Bola Garuda, Tegalwangi, Kabupaten Cirebon, kemarin (10/12). Sucitno dan kawan-kawan tampil buruk di babak pertama. Mereka tertinggal satu angka saat pertandingan memasuki menit ke-21. Gol dicetak Jihad Ageng Pangistu. Memanfaatkan bola liar di depan gawang, Jihad berhasil melepaskan tendangan keras yang tidak dapat ditepis M Risky, kiper utama Kota Cirebon. Skor 1-0 bertahan hingga babak pertama usai dan tidak terjadi perubahan di babak kedua. Sejatinya, anak-anak Kota Udang hanya butuh hasil imbang untuk lolos ke semifinal. Sebab, di laga perdana mereka mengalahkan Perses Sumedang 2-1. Sementara Garuda Caruban hanya menang 1-0 dari lawan yang sama. Sayang, kesebelasan yang tengah dipersiapkan menuju putaran final Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jabar XIII/2018 tersebut gagal mencetak gol penyeimbang. Upaya Sucitno dan kawan-kawan selalu mentok. Persoalan di lini tengah pun tampaknya belum terpecahkan. Aliran bola ke area pertahanan lawan kerap tersendat. Kekalahan tersebut sekaligus menghentikan rekor tak terkalahkan tim Kota Udang di delapan pertandingan sebelumnya sejak Babak Kualifikasi (BK) Porda lalu. Selain itu, laju Kota Udang dalam turnamen ini terhenti. Sementara Garuda Caruban berhak atas tiket ke semifinal. Alih-alih mengevaluasi permainan anak asuhnya, pelatih tim Kota Cirebon, Suryana, menuding buruknya performa wasit yang menjadi penyebab kekalahan timnya. “Banyak keputusan wasit yang merugikan kami. Terutama saat kami menyerang. Sering kali wasit menyetop permainan padahal situasi sedang menguntungkan kami dan harusnya play on. Itu jelas mengganggu konsentrasi pemain,cetusnya. Laga itu disaksikan langsung Ketua Asosiasi Kota (Askot) PSSI Cirebon, Edi Suripno. Dari sisi berbeda Edi menyoroti permainan timnya. Menurut dia, gol cepat Garuda Caruban memengaruhi mental para pemainnya. “Sejak awal kami memang tidak mengharapkan pertandingan yang ringan. Tapi anak-anak terlalu nyantai di awal pertandingan sampai akhirnya mereka dikejutkan oleh gol cepat lawan,” ujarnya. “Tapi tidak apa-apa. Di kami memang tidak hanya mengharapkan kemenangan dari setiap pertandingan yang dijalani. Tim ini juga harus merasakan kekalahan sebagai bahan pelajaran. Lagi pula, saat ini baru tahap persiapan. Saya harap, performa terbaik tim terjadi di Porda tahun depan,” imbuhnya. Sementara itu, pelatih Garuda Caruban, Rifky Qori Hidayat memuji kolektivitas timnya. Menurut dia, variasi operan bola dari sektor tengah ke kedua sayap menjadi kunci permainan timnya. “Saya senang, permainan anak-anak semakin solid. Mereka tidak kehilangan akal saat menyerang. Saat mentok di satu sisi, mereka lakukan variasi serangan yang lainnya lagi,” katanya. Sementara itu, pada laga lainnya, saudara tua Garuda Carupa yaitu PS Garuda harus rela menerima kekalahan telak 5-1 dari tim Porda Kabupaten Kuningan. Sementara STKIP Muhammadiyah Kuningan menang 3-0 atas Benpica Karawang yang memilih walk out (WO) di pertandingan kemarin. (ttr)

Tags :
Kategori :

Terkait