Peringatan Hari Nusantara, Unjuk Kekuatan Poros Maritim

Rabu 13-12-2017,07:30 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Hari Nusantara yang diperingati setiap tanggal 13 Desember merupakan penegasan bahwa Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Kali ini, peringatannya dilangsungkan di Kota Cirebon. Sejumlah atraksi akan mewarnai peringatan dari Deklarasi Djuanda ini. DERMAGA Muara Jati I Pelabuhan  Cirebon nampak berbeda dari biasanya. Kesibukan beragam perangkat menjadi pemandangan sejak pukul 08.00 WIB. Beragam atraksi akan ditampilkan prajurit TNI Angkatan Laut. Presiden RI Joko Widodo memang batal datang di agenda ini. Informasi terakhir diwakilkan kepada Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. Tapi, beragam atraksi akan ditampilkan untuk memeriahkan peringatan Hari Nusantara. Diantaranya simulasi penyelamatan kecelakaan kapal di laut, demo penerjunan bebas (free fall) oleh pasukan gabungan dari Denjaka, Taifib dan Kopaska sebanyak 18 orang penerjun. Kemudian dilanjutkan dengan tujuh penerjun yang membawa lima bendara. Untuk gelar seni, rencananya ada kolaborasi nusantara dan Pencak Silat Pajajaran Kanoman Cirebon,  Tari Topeng dan Sintren Seni Pesisiran Cirebon, yang diikuti oleh 250 pelajar dari Kota Cirebon. Yang tak kalah menarik ialah parade kapal perang TNI AL. (selengkapnya lihat grafis) Danlanal Cirebon, Letkol Mar Yustinus Rudiman MTr Hanla MTr (Han) melalui Pasops Lanal Cirebon Kapten Laut (P) Arie Wibowo mengatakan, kedatangan kapal perang ini pun menjadi istimewa, terutama dengan kedatangan KRI Kurau 856, yang merupakan kapal yang baru diluncurkan pada 7 Maret 2017. KRI Kurau 856 yang masuk kelas kapal patroli PC-40 resmi menjadi elemen Satuan Kapal Patroli (Satrol) Koarmabar. LIBATKAN RATUSAN SISWA Peringatan Hari Nusantara juga akan dimeriahkan ratusan siswa. Sekretaris Dinas Pendidikan, Drs H Adin Imanuddin Nur MSi mengungkapkan, Pemerintah  Kota Cirebon turut berpartisipasi dalam peringatan Hari Nusantara. Disdik sudah mempersiapkan beberapa materi pagelaran yang melibatkan ratusan siswa. \"Semuanya sudah siap,” katanya. Dalam helatan itu, siswa-siswi SD-SMA akan menjadi partisipan. Tingkat SMA terdiri dari 113 orang, untuk paduan suara sejumlah 110 orang, dan sisanya tiga orang untuk pembacaan deklarasi juanda. \"Tingkat SMA masing-masing berasal dari SMA Negeri 1, 2 dan BPK Penabur untuk Paduan Suara serta dari SMA Negeri 1, 6 dan BPK Penabur untuk pembacaan Deklarasi Juanda,\" katanya. Sementara siswa-siswi SD, lanjut Adin, dihadirkan untuk penyambutan. Mereka berasal dari SD Negeri Kebon Baru 5 dan 7, Kinderfield serta SD Kristen Plus. Peringatan Hari Nusantara sendiri mempunyai makna yang sangat penting bagi Bangsa Indonesia. Peringatan ini diharapkan dapat menjadi pengingat pada konsep Wawasan Nusantara. Pada peringatan ini kita sekali lagi meneguhkan tekad bahwa Republik Indonesia adalah sebuah negara kesatuan yang tidak terpisahkan kendati secara geografis terdiri atas lebih dari 17 ribu pulau. Menurut Kepres 126/2001, Hari Nusantara yang diperingati setiap tahun berawal dari Deklarasi Djuanda yang dicetuskan pada tanggal 13 Desember 1957 oleh Perdana Menteri Indonesia pada saat itu, Djuanda Kartawidjaya.”Deklarasi Djoeanda tersebut menyatakan kepada dunia bahwa laut Indonesia di antara dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI. Setelah konsepsi negara kepulauan dapat diterima dan ditetapkan dalam konvensi hukum laut internasional (United Nations Convention On The Law of The Sea, Unclos) oleh PBB tahun 1982. Deklarasi ini dipertegas kembali dalam UU 17/1985 tentang Pengesahan Unclos 1982 bahwa Indonesia adalah negara kepulauan. Adanya Deklarasi Djuanda tersebut, luas wilayah Republik Indonesia menjadi 2,5 kali lipat dari luas sebelumnya yaitu 2.027.087 km² menjadi 5.193.250 km². Bertolak dari Deklarasi Djuanda tersebut, pada tanggal 13 Desember 1999 dicanangkan sebagai \"Hari Nusantara\". Dan dua tahun kemudian, pada tanggal 11 Desember 2001, Presiden RI Megawati Soekarnoputri, menetapkan bahwa tanggal 13 Desember dinyatakan sebagai ”Hari Nusantara”, dan resmi dinyatakan sebagai hari perayaan nasional yang diperingati setiap tahun. Empat tujuan Hari Nusantara adalah, satu, mengubah mindset bangsa Indonesia mengenai ruang hidup dan ruang juang dari matra darat menjadi matra laut (matra darat dan matra laut berimbang). Kedua, menjadikan bidang kelautan sebagai arus utama (mainstream) pembangunan nasional, ketiga, menghasilkan model pembangunan terintegrasi bagi kepulauan terluar dan atau terpencil,  dan keempat, mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mampu mengelola potensi sumber daya alam laut untuk kesejahteraan masyarakat dan disegani dunia. Peringatan Hari Nusantara dilaksanakan setiap, dengan Ketua Pelaksanaan Hari Nusantara dipilih secara bergilir dari Kementerian Anggota Dewan Kelautan Indonesia. (okr/yud)

Tags :
Kategori :

Terkait