Calon Kuwu Incumbent Bertumbangan, Empat Petahana di Anjatan Sukses Pertahankan Jabatan

Kamis 14-12-2017,11:30 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

INDRAMAYU-Banyak kejutan di pemilihan kuwu (pilwu) serentak di Kabupaten Indramayu Rabu (13/12). Salah satunya adalah tumbangnya sejumlah calon incumbent (petahana) di sejumlah desa, dan munculnya wajah baru. Seperti di Kecamatan Karangampel, dari lima desa yang menggelar pilwu serentak, empat desa di antaranya diikuti oleh calon incumbent. Namun semuanya tumbang atau kalah oleh calon lain. Di Desa Karangampel misalnya, calon incumbent Edi Susanto dengan nomor urut 1 harus mengakui keunggulan calon nomor 2, Mamat RA. Kemudian Desa Karangampel Kidul, Tameng selaku calon incumbent juga kalah oleh calon nomor urut 3, Reny Rizkiyah. Kemudian Desa Dukuhtengah, calon incumbent Chali Suryasa pun harus kalah oleh calon nomor urut 5, Setiawan. Sementara di Desa Sendang, calon incumbent Ida Helidah juga harus mengakui keunggulan Amin SPd, calon lainnya. Sementara satu desa yang tidak diikuti calon incumbent adalah Desa Tanjungsari Kecamatan Karangampel. Di Desa ini pemilihan dimenangkan oleh calon nomor urut 3, Sopyan. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Indramayu, DR H Dudung Indra Ariska MH didampingi Kabid Pemberdayaan Desa, Ahmad Sulaeman SE MM mengatakan, secara umum pelaksanaan pemilihan kuwu serentak di Indramayu berjalan sukses dan aman. Dudung berharap kondisi seperti ini bisa terus dijaga hingga pasca pemilihan kuwu. “Saya menyampaikan ucapan selamat kepada calon kuwu yang berhasil meraih suara terbanyak. Bagi yang belum berhasikl saya minta untuk tetap legowo,” tandas Dudung. Hal itu juga terjadi di Kecamatan Patrol. Di empat desa yang menggelar pilwu, tidak ada satupun incumbent yang menang. Pantauan Radar, antusias warga datang ke tempat pemungutan suara di empat desa itu cukup tinggi. Bahkan hingga penghitungan suara selesa, kondisi pemilihan kuwu kondusif. Salah seorang tokoh masyarakat Patrol yang juga ketua Aliansi Indonesia Kabupaten Indramayu, Taufik Ambarih, mengatakan, kekalahan incumbent mengindikasikan masyarakat menginginkan figur baru meskipun calon incumbent mampu membawa perubahan desanya selama memimpin. Selain itu kekalahan incumbent, dikarenakan lawan politiknya memiliki dukungan masyarakat yang merupakan barisan family dan kerabat. \"Kondisi politik pilwu berbeda dengan Pilkada. Karena kemenangan calon rata-rata tidak terlepas dari dukungan barisan keluarganya. Meskipun jarang komunikasi, tapi ketika ada pihak keluarganya yang maju di pilwu, saudara jauh pasti dukung. Terlebih didukung dengan pendanaan atau biaya yang kuat. Memang ada incumbent yang jadi lagi, tapi kebanyakan kalah,\"ujarnya. Di Desa Sukahaji, calon dari Incumbent H Mukrowi kalah dengan H Aan Supriyanto. Aan merupakan rival pada saat pliwu tahun 2011 dan kini mencalonkan kembali. Sementara di Desa Patrol, calon incumbent, Carita kalah dengan Karnali yang merupakan mantan Sekdesnya. Sementara Desa Arjasari, incumbent M Sayidi, harus mengakui kekalahan dari mantan pamongnya yang juga keponakannya sendiri Jamaludin. Sementara di Desa Patrol Lor, seluruh calwu merupakan figur baru. Hasil pilwu desa tersebut dimenangkan H Sulaeman. Sementara berda dengan Kecamatan Patrol, pada pilwu di Kecamatan Anjatan, keempat calon kuwu incumbent sukses mempertahankan jabatannya. Keempatnya yaitu Saki Tata Sumana (Desa Cilandak), H Lili Muslih (Desa Salamdarma), H Solikhin (Desa Kedungwungu) dan Kodorih (Desa Wanguk). Data yang dihimpun Radar, Saki Tata Sumana menggunguli dua calon lainnya yakni Darsa SPdI dan Warnata dengan perolehan 1.871 suara. Darsa calwu nomor urut dua memperoleh sebanyak 904 suara sedangkan Warnata nomor urut tiga hanya meraih 193 suara. H Lili Muslih yang bertarung dengan mantan Kuwu H Abdul Adi pada Pilwu Desa Salamdarma, menang tipis dengan selisih sebanyak 83 suara. Kuwu petahana dengan nomor urut dua ini memperoleh 2.447 suara, sedangkan H Abdul Hadi sebanyak 2.364 suara. Kemudian calwu incumbent Desa Kedungwungu H Solikhin nomor urut 3 berada di atas angin dari dua calon lainnya yaitu H Sugiri dan Saeful N dengan perolehan sebanyak 3.085 suara. Sugiri nomor urut 1 mengumpulkan sebanyak 2118 suara dan Saeful N nomor urut 2 cuma dapat 70 suara. Sementara petahana Desa Wanguk Kodorih menang telak dari lawan sekaligus istrinya Komariyah dengan perolehan sebanyak 2.818 suara. “Ya, semua incumbent menang semua,” kata Plt Camat Anjatan, Ade Sumantri SE disela silaturahmi dengan para calon kuwu usai pelaksanaan Rapat Pemungutan dan Penghitungan Suara Pilwu Serentak. Pihaknya bersyukur, penyelenggaraan hari coblosan berjalan lancar dan kondusif. Namun demikian, aparat keamanan dari Polisi, TNI dibantu jajaran Pemdes dan Pemcam tetap siaga untuk menjaga semua logistik Pilwu didesa masing-masing. “Logistik masih tetap berada di panitia. Dijaga keamanan,” tandasnya.  (oet/kho/kom)

Tags :
Kategori :

Terkait