PDIP Deklarasi 4 Pasangan Cagub, Megawati Minta Kandidat Hindari Korupsi

Senin 18-12-2017,10:35 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

JAKARTA – PDI Perjuangan (PDIP) kembali mendeklarasikan calon gubernur (cagub) yang diusung untuk empat daerah. Deklarasi itu disertai permintaan mengusung politik hijau dan menghindari korupsi. Empat daerah yang diumumkan adalah Provinsi Riau, Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, dan Sulawesi Tenggara. Pengumuman pasangan calon tersebut disampaikan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro. “Mencari pemimpin tidaklah mudah,” kata Mega. Untuk pemilihan gubernur (pilgub) Riau, PDIP mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Arsyadjuliandi Rachman dan Suyatno. Arsyadjuliandi Rachman atau biasa disapa Andi Rachman merupakan petahana gubernur Riau yang juga kader Partai Golkar. Suyatno adalah bupati Rokan Hilir. Presiden ke-5 RI itu menyatakan, Andi Rachman merupakan kepala daerah yang berprestasi. Dia mempunyai program penataan kampung. Andi juga pernah meraih penghargaan kalpataru. Andi digandengkan dengan Suyatno yang tercatat sebagai kader PDIP. “Dia (Suyatno) menaruh perhatian besar pada kebudayaan,” terang Mega. Untuk pilgub Sulawesi Tenggara, PDIP memilih Wali Kota Kendari Asrun sebagai calon gubernur dan Hugua –mantan bupati Wakatobi– sebagai calon wakil gubernur. Menurut Mega, Hugua merupakan kader banteng yang sangat peduli dengan lingkungan. Saat menjabat bupati, dia pernah meraih penghargaan dalam pelestarian terumbu karang di Wakatobi. “Pasangan ini bisa perangi illegal fishing,” tutur Mega. Dalam pilkada Provinsi Maluku, PDIP memutuskan untuk mengusung Kepala Korps Brimob Polri Irjen Pol Murad Ismail sebagai calon gubernur dan Bupati Maluku Barat Daya Barnabas Orno sebagai calon wakil gubernur. “Dia (Murad) sebentar lagi mau pensiun,” ungkapnya. Untuk pilkada Provinsi NTT, partai banteng menjagokan Bupati Ngada Marianus Sae sebagai calon gubernur dan Ketua DPC PDIP Timor Tengah Selatan Emilia J. Nomleni sebagai calon wakil gubernur. Menurut Mega, Marianus dipilih PDIP karena berhasil mengubah daerah tertinggal menjadi berkembang. Mega menjelaskan, dirinya tidak hanya memilih para calon berdasar pertimbangan politik. Sang calon juga harus peduli dengan alam. Karena PDIP mengusung politik hijau, para calon wajib melakukan pembangunan berbasis lingkungan. Dia juga mewanti-wanti para calon untuk tidak memperkaya diri dan melakukan korupsi. Jika ingin kaya dan memiliki banyak uang, para calon tidak perlu masuk partai politik. “Jadi pengusaha saja,” tegas istri alm Taufiq Kiemas tersebut. (lum/c14/fat)      

Tags :
Kategori :

Terkait