CIREBON-Berubahnya peta politik di Provinsi Jawa Barat pasca sikap DPP Golkar menarik dukungan terhadap Ridwan Kamil (RK), berdampak kepada internal PDIP. Bahkan, dalam rakornas PDIP belum lama ini, penyerahan rekomendasi untuk calon kepala daerah, termasuk Kota Cirebon, mendadak dibatalkan. Rekomendasi tersebut dikabarkan akan turun bulan Januari 2018, mendekati masa pendaftaran bakal calon walikota dan bakal calon wakil walikota Cirebon. Ketua DPC PDIP Kota Cirebon Edi Suripno MSi mengakui, rekomendasi calon kepala daerah di Jawa Barat, khususnya Kota Cirebon, tidak jadi turun bulan ini. Rencananya, rekomendasi baru diberikan di bulan Januari 2018. Dengan demikian, rekomendasi tersebut mendekati masa pendaftaran calon walikota yang akan dibuka KPU mulai 8-10 Januari 2018 mendatang. Tertundanya kembali surat rekomendasi dari DPP, kata Edi, berkaitan dengan berubahnya peta politik di Jawa Barat seiring mencuatnya kembali Dedi Mulyadi sebagai calon gubernur yang diusung Golkar. Sementara Golkar mencabut surat rekomendasi terhadap RK dan Daniel Muttaqien. Karena peta politik berubah, PDIP berpikir ulang sehingga menunda penerbitan surat rekomendasi. “Mestinya pekan ini sudah turun rekomendasinya. Berhubung peta politik Jabar berubah maka PDIP akhirnya berhitung ulang. Ini tidak hanya di Kota Cirebon. Daerah lain di Jawa Barat juga mengalami hal yang sama,“ kata Edi. Ketua Askot PSSI tersebut juga menjelaskan, untuk nama-nama yang akan direkomendasi, smapai saat ini masih dalam posisi cair dan belum final siapa calon walikota dan wakil walikota dari PDIP. Pengurus DPC PDIP, M Imam Yahya membenarkan, untuk rekomendasi calon walikota Cirebon dari PDIP kembali tertunda. Rekomendasi akan turun di bulan Janurai 2018. Sedangkan awal bulan sudah mulai masa pendaftaran pasangan calon. “Kelihatannya begitu, molor sampai Januari,“ kata Imam Yahya. (abd)
Edi Suripno Sebut Rekomendasi PDIP Dipastikan Turun Januari 2018
Jumat 22-12-2017,23:05 WIB
Editor : Dedi Haryadi
Kategori :