MAJALENGKA–Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, DR Ir H Ahmad Hadadi MSi memaparkan pendidikan adalah garda terdepan. Pihaknya berpesan kepada seluruh tenaga pendidik harus menyiapkan generasi lebih baik, dengan komitmen keseriusan, keikhlasan, dan ketabahan sebagai modal utama. “Yang menjadi perhatian dan fokus kita semua tentang nilai-nilai keseriusan dan keikhlasan seluruh guru. Kalau tidak ada maka ruh pendidikan akan hilang. Kita memiliki peran besar menyiapkan generasi kedepan lebih baik,” paparnya kepada sejumlah wartawan saat menghadiri peresmian SMKN 1 Leuwimunding, Sabtu lalu(30/12). Dia menyebutkan, tahun 2018 merupakan tahun kedua alih kelola pendidikan termasuk pengelolaan anggaran. Sebelumnya mekanisme hibah namun saat ini belanja langsung. Kebijakan dana BOS juga tidak lagi dikembalikan ke kas daerah namun rekening sekolah jika tidak menyerap anggarannya. “Biarkan dana itu ada di rekening sekolah sambil menunggu edaran lebih lanjut. Maka tahun kedua ini kita harus menyongsong pengelolaan pendidikan lebih baik lagi,” imbaunya. Menurutnya, ke depan pengelolaan BOS hampir sama dengan sebelumnya. Pencairannya juga tetap masuk per triwulan. Namun semua menjadi penanggung jawab baik satuan pendidikan dan kepala sekolah. Ada tiga kelompok besar yaitu operasional, belanja modal, dan pegawai. “Terkecuali dana dari kementerian itu bentuknya hibah. Tahun kedua harus serius dalam penataan guna meningkatkan mutu dan aksesbilitas pendidikan secara merata. Kebijakan operasional ada zonasi termasuk PPDB kemudian pengaturan guru. Termasuk Periodesasi kepala sekolah,” imbuhnya. Pihaknya mengaku sudah mengkomunikasikan jauh hari kepada seluruh lembaga pendidikan. Perlu ada persiapan dalam rangka meningkatkan mutu dan aksesbilitas, yakni membangun sistem yang baik yang dipahami bersama. Sistem keuangan, administrasi, kepegawaian dan KBM atau 8 standar nasional pendidikan.(ono)
Kadisdik Jabar Sebut Pencairan Dana BOS Per Triwulan
Rabu 03-01-2018,01:00 WIB
Editor : Dedi Haryadi
Kategori :