Waduh, Harga Beras Merangkak Naik, Telur Ayam Tembus Rp25.000 Per Kilo

Kamis 04-01-2018,11:30 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

KUNINGAN-Tahun 2018 ditandai dengan melonjaknya harga beras di pasaran. Kondisi ini pun cukup merepotkan para ibu rumah tangga dan  para pemilik warung nasi karena keuntungan mereka menjadi berkurang. \"Kalau dihitung per kilogram, mungkin kenaikannya hanya Rp1.000. Namun, kenyataannya saya harus beli beras untuk stok satu bulan itu sebanyak 1 karung atau 25 kilogram jadi kenaikannya pun lumayan memberatkan,\" kata Tati salah satu warga Ciporang yang sehari-hari berjualan warung nasi. Menurut Tati, kenaikan harga beras ini sebenarnya sudah terjadi sejak satu bulan terakhir. Dari sebelumnya harga beras dengan kualitas terbaik sekitar Rp9.000, secara bertahap naik menjadi Rp10.000 kemudian naik lagi hingga terbaru pada awal tahun 2018 ini menjadi Rp11.500. \"Pertengahan Desember lalu, saya beli satu karung beras kualitas paling bagus Rp262.500, tapi sekarang sudah naik lagi jadi Rp287.500. Mudah-mudahan kondisi ini tidak berlangsung lama, dan bisa turun lagi normal seperti sedia kala,\" ujar Tati. Sementara itu, kenaikan harga beras ini dibenarkan pemilik kios sembako di Pasar Kepuh Hj Ooh. Menurut Ooh, kenaikan harga beras ini disebabkan karena pasokan yang berkurang. \"Informasinya banyak petani di daerah Jawa Tengah mengalami gagal panen. Akibatnya banyak beras dari Kabupaten Kuningan yang dikirim ke daerah lain yang praktis berdampak pula pada pasokan lokal Kuningan sendiri. Akibatnya harga pun naik,\" kata Ooh. Menurut Ooh, kondisi cuaca akhir-akhir ini yang masih hujan dengan intensitas cukup tinggi diduga menjadi penyebab gagal panen para petani tersebut. Dia pun berharap kondisi cuaca bisa segera berubah dan bersahabat dengan para petani sehingga musim panen nanti bisa sukses dan mengembalikan harga normal seperti sebelumnya. Kenaikan harga beras tampaknya tidak berpengaruh terhadap bahan kebutuhan yang lain seperti sembako dan sayuran yang cenderung stabil. Namun ada beberapa komoditas yang terpantau masih tinggi seperti daging ayam, telur dan kentang yang hingga kini masih tinggi peminatnya selama musim libur panjang akhir tahun ini selain juga dipengaruhi faktor cuaca. \"Musim liburan ini banyak warga Kuningan yang pulang kampung sehingga permintaan terhadap daging ayam dan telur masih cukup tinggi. Wajar untuk dua komoditas ini, serta ikan-ikanan masih tinggi,\" kata petugas pemantau pasar dari Disperindag Arisman. Contohnya daging ayam yang kini masih di harga Rp34.000 dari harga normal di kisaran Rp30.000 dan telur masih bertahan di harga Rp25.000 dari harga normal Rp22.000 saja, begitu juga dengan harga ikan mas dan nila yang kini Rp27.000 per kilogram dari harga normal Rp24.0000.  Sedangkan untuk harga gula pasir dan minyak goreng masih stabil di harga Rp12.000 dan Rp11.000 per kilogram serta daging sapi di harga Rp110.000 per kilogram. (fik)

Tags :
Kategori :

Terkait