Harga Bawang di Pasar Tradisional Anjlok, Cabai Meroket

Kamis 04-01-2018,18:45 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON - Harga sayur mayur di sejumlah pasar tradisional di Wilayah Timur Cirebon, terpantau mengalami penurunan cukup signifikan, pasca naik tajam pada momen Natal dan Tahun Baru kemarin. Namun demikian, tidak semua sayur mayur mengalami penurunan harga. Ada beberapa komoditi yang justru saat ini melonjak, terutama jenis cabai-cabaian. Seperti jenis harga cabai rawit dan cabai merah, serta cabai merah besar yang saat ini menyentuh harga Rp35 ribu perkilogramnya. Harga tersebut naik Rp5.000 dari harga sebelumnya yang hanya Rp30 ribu perkilogramnya. “Kalau harga sayuran sekarang trennya lagi turun. Apalagi setelah Natal dan Tahun Baru, harga sudah berangsur normal. Hanya cabai saja yang masih naik,” ujar H Eri, salah seorang pedagang di Pasar Pabuaran, Rabu (3/1). Dikatakannya, penyebab mahalnya harga cabai tersebut lebih berdasarkan ketersediaan stok yang saat ini cenderung menipis dan distribusi yang tidak lancer, karena terhambat cuaca. Sehingga harga cabai cenderung masih mengalami kenaikan. “Cabai inikan sangat rentan. Tapi ada juga cabai yang saat ini masih normal, kayak cabai hijau harganya tetap Rp12 ribu,” imbuhnya. Sementara itu, tokoh pemuda WTC, Rian Jaelani mengatakan, saat ini harga bawang merah terus mengalami penurunan. Kondisi ini seiring dengan mulai banyaknya stok bawang merah di pasaran. Saat ini, bawang merah dihargai Rp15 ribu perkilonya di tingkat pedagang pasar tradisional. Hal ini tentunya mengkhawatirkan, karena jika di tingkat pasar saja sudah anjlok, maka harga di tingkat petani hampir dipastikan harga bawang merah sedang hancur. “Ini yang harus dikawal. Jangan sampai di waktu petani bawang panen harga malah jatuh. Kalau di pasar segitu hanya Rp15 ribu. Di tingkat petani berarti jauh lebih murah, bisa sampai setengah harga,” tutur Eri. (dri)   A

Tags :
Kategori :

Terkait