Sudah Satu Pekan, Harga Beras Merangkak Naik

Selasa 09-01-2018,21:15 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

MAJALENGKA - Harga beras mulai mengalami kenaikan antara Rp1.000 sampai dengan Rp2 ribu per kilogram. Kenaikan harga beras disebabkan kenaikan harga gabah kering giling (GKG). Salah seorang pedagang sembako, Asep menuturkan kenaikan harga tersebut diperkirakan terus terjadi sampai panen musim pertama (MT I) selesai. Dia menyebutkan, saat ini harga beras per kuintal mencapai Rp300 ribu. Artinya harga beras kualitas satu per kilogram mencapai Rp12 ribu. “Sementara di tingkat pengecer untuk jenis medium atau IR 64 berkisar antara Rp9 ribu sampai dengan Rp10 ribu per kilogram. Sedangkan beras pandan wangi dan beras Cianjur mencapai Rp11.500 hingga Rp12.500 per kilogramnya,” tuturnya, kemarin (8/1). Kenaikan harga beras terjadi sejak satu pekan sebelum pergantian tahun dan ditambah belum memasuki musim panen yang biasa  terjadi. Hanya saja kenaikan tahun ini cukup besar dari per kuintal hanya Rp230 ribu menjadi Rp300 ribu. “Sementara di tingkat pedagang dan pengecer mencapai Rp1000 hingga Rp2 ribu per kilogramnya. Kenaikan harga beras biasa terjadi ketika pergantian tahun dan musim tanam. Kenaikan biasanya akan terus terjadi hingga memasuki musim panen dan akan kembali turun,” imbuhnya. Harga gabah kering giling mengalami kenaikan yang berdampak kepada harga beras. Harga gabah kering giling ditingkat petani terus mengalami kenaikan pada musim tanam ini. Salah seorang petani Desa Kulur Kecamatan Majalengka, Rahmat (51) menambahkan harga gabah kering di tingkat petani diperkirakan masih akan terus mengalami kenaikan. Setidaknya sampai memasuki musim panen mendatang. Saat ini banyak petani yang masih menahan diri untuk tidak menjual gabahnya. “Dan biasanya mereka baru menjualnya saat akan memulai panen. Harga gabah tinggi salah satunya karena barangnya susah karena banyak petani yang baru menjual sebagian gabahnya. Petani akan mengeluarkan simpanan gabahnya ketika mulai memasuki musim panen. Mereka akan membutuhkan biaya untuk menanam lagi sehingga gabah yang mereka simpan dikeluarkan,” ujarnya. (ono)  

Tags :
Kategori :

Terkait