Jelang BIJB Dibuka, Jalan Menuju Objek Wisata Perlu Dilebarkan

Kamis 11-01-2018,17:30 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

MAJALENGKA-Menjelang beroperasinya BIJB Kertajati, akses jalan menuju destinasi wisata alam di sebagian besar wilayah masih sempit. Sehingga diharapkan calon pemimpin Majalengka yang baru, harus mampu merancang konsep agar kondisi lalu lintas menuju objek wisata maupun di desa-desa pendukungnya representatif. Dari pantauan di wilayah Maja, Argapura, Cigasong, Banjaran dan lainnya yang memiliki objek wisata alam, kondisi jalannya masih sempit dan sulit dilalui mobil bahkan yang ukuran kecil ketika bertemu dari arah berlawanan. Seperti yang terlihat di jalan menuju Maja, jalan tersebut tampak sempit ketika sebuah mobil sejenis minibus berpapasan dengan mobil bak terbuka. Kedua mobil tersebut tampak hati-hati, jika salah kemungkinan terjungkal ke sawah atau senggolan. Salah seorang sopir mobil yang lewat di jalur menuju Maja, Jaja mengatakan kondisi jalan yang sempit tersebut akan sangat menghambat kemajuan di kemudian hari. Sehingga pemerintah kabupaten maupun provinsi harus merancang sejak dini pelebaran jalan, menyambut Majalengka sebagai kota metropolitan baru. “Harusnya mulai dilebarkan, mengingat kondisi jalan sangat sempit. Saya saja ketika berpapasan dengan mobil lain harus ekstra waspada, meluruskan mobil, agar sama-sama bisa lolos dari jalan sempit itu,” ungkapnya. Jaja berharap agar kondisi jalan yang sempit di wilayah Majalengka terutama jalur penting seperti menuju wisata alam atau akses menuju pertanian, agar diperbaiki dan dilebarkan. Hal itu mengingat sudah menjadi kebutuhan untuk mengangkut hasil panen. “Jadi akses jalan yang urgen harus mulai dipetakan. Menuju obyek wisata alam saat ini masih banyak yang sempit. Padahal BIJB sebentar lagi beroperasi,” ujarnya. Salah seorang petani, Ali mengatakan kondisi jalan yang sempit memang menjadi pemandangan sehari-hari di dekat sawah yang sedang digarap. Hanya saja dia sering menyaksikan dua mobil dari arah berlawanan yang kesulitan ketika berpapasan. Untuk itu ke depan memang diperlukan akses jalan yang lebar, supaya dua mobil yang berlawanan arah bisa lancar ketika lewat. “Saya sering melihat dua mobil yang sepertinya mogok, eh ternyata cuma kesulitan untuk lewat saking sempitnya jalan. Gak tau nih, kalau truk yang lewat, sudah pasti truk harus mundur dulu ke tempat yang lebih luas untuk mengalah,” ungkapnya. (azs)  

Tags :
Kategori :

Terkait