Musim Tak Menentu, Nelayan Sudah Sebulan Tak Melaut

Senin 15-01-2018,12:15 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON - Barisan perahu nelayan memadati pesisir Kampung Baru Samadikun. Sudah satu bulan para nelayan di kawasan ini tidak melaut. Kalaupun memaksa pergi, para nelayan tak mendapatkan hasil tangkapan yang maksimal. “Ombak, angin lagi besar-besarnya. Ikan rata-rata kebawa arus. Tapi risiko, kita cari aman nyari di pinggiran saja,” ujar salah seorang nelayan, Darwin (38), kepada Radar, Minggu (14/1). Kondisi ombak dan angin cukup membahayakan nelayan dengan jenis dan ukuran perahu yang mereka gunakan. Darwin pernah mengalami kecelakaan karena memaksa melaut. Tepat setahun lalu, perahunya hilang digulung ombak. “Perahu saya kegulung ombak, hilang sudah. Saya sama anak buah akhirnya berenang, untung aja selamat,\" terangnya. Begitu pula dengan nelayan lainnya, Dani (35). Dia juga tak berani sampai ke tengah laut dan mengandalkan alat tangkap jenis jaring. Sehingga yang didapat berupa ikan pirik yang ukurannya kecil-kecil. Ia terpaksa menjual ikan yang harganya hanya Rp2 ribu/kg. Untungnya, ikan jenis ini berenang secara berkelompok, alhasil meski melaut dipinggiran, tangkapan seadanya cukup disyukurinya. \"Daripada dapur nggak ngebul sama sekali,” katanya. Nelayan lainnya, Yusuf (29) justru memilih untuk tidak melaut. Ia memilih melakukan pekerjaan lain seperti buruh harian lepas atau sekadar memperbaiki alat tangkap. Di musim seperti ini, nelayan kecil rata-rata tidak beroperasi. Apalagi perairan Cirebon terhitung ganas untuk urusan ombak. (myg)

Tags :
Kategori :

Terkait