Wow, ABG 17 Tahun Jadi Bos Maling Rumah Mewah

Selasa 16-01-2018,11:30 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Pelaku kejahatan selalu mencari celah untuk beraksi. Korbannya pun bisa siapa saja. Tak pilih tempat dan tak pilih waktu. Namun ada standar yang tetap digunakan pelaku dalam mencari korbannya. IM (17) bukan ABG sembarangan. Meskipun paling muda, dalam kelompoknya, ia adalah pimpinan yang menentukan sasaran. Hal tersebut bukan tanpa alasan. Rupanya IM sudah dua kali bolak balik tahanan karena terlibat kasus pencurian. Partnernya saat beraksi juga bukan orang baru juga di dunia perkeliruan ini. Yakni DN (21), satu almamater dengan IM saat meringkuk di tahanan. Saat keduanya keluar, mereka sepakat membentuk kelompok baru dengan merekrut dua anggota baru unuk melancarkan aksinya. Sebelum tertangkap, IM dan komplotannya sudah lebih dari lima kali beraksi. Rata-rata lokasinya di wilayah timur Cirebon (WTC). Dari mulai Losari, Ciledug, Waled, Pabuaran, hingga Lemahabang. “Saya beroperasi malam hari. Antara jam satu dini hari sampai jam 3 dini hari. Biasanya pemilik rumah lagi ngantuk-ngantuknya, jadi sedikit aman,” ujar IM saat menjalani pemeriksaan di Mapolsek Lemahabang. Namun demikian, ia tidak sembarang menentukan sasaran. Dia tidak mau kerja kerasnya melakukan pencurian hanya mendapat hasil yang sedikit. Targetnya adalah rumah yang bagus dan mewah, terlebih lagi yang ada garasi mobilnya. “Kita cari rumah bagus, kita amati dulu, tidak langsung beraksi. Kita tentukan dari mana kita masuk dan dari mana nanti kita bisa kabur,” cerita IM dengan enteng. Hasil kejahatan tersebut tidak pernah dinikmati sendiri. Ia dan kelompoknya selalu membagi rata hasil pencurian. Rata-rata uang hasil kejahatan tersebut digunakan untuk foya-foya dan beli minuman keras. “Saya tidak punya pilihan lain. sekolah hanya sampai kelas 2 SMP. Mau minta sama orang tua malu, akhirnya ya begini. Sebelum ini saya dua kali ditangkap di Polsek Losari, kasusnya sama,” akunya. Dalam setiap aksinya, IM selalu menjadi orang yang masuk ke dalam rumah. Dengan bermodalkan pahat dan obeng, ia sukses membobol sekian banyak rumah dalam waktu singkat. Ia tidak pernah mengambil barang-barang yang sulit dibawa. Sasarannya adalah uang, perhiasan, dan barang-barang elektronik yang mudah dibawa. “Seringnya HP, ada laptop juga. Uang tidak sering. Ya  yang mudah dibawa saja. Kita juga tidak lama-lama ada di rumah sasaran. Tidak sampai satu jam di dalam. Kalau sudah cukup ya kita keluar, kita cari aman juga,” paparnya. Sementara Kapolsek Lemahabang AKP Sentosa Sembiring mengatakan penangkapan terhadap pelaku dilakukan setelah pihak kepolisian melakukan penyelidikan kasus yang terjadi pada 31 Desember 2017. Saat itu sebuah rumah di Desa Sigong, Kecamatan Lemahabang, dibobol kawanan maling. Sejumlah barang berharga dikuras pelaku. Seperti laptop, sejumlah HP, dan uang tunai. “Setelah kita lakukan penyelidikan, akhirnya berhasil kita amankan pelaku di sekitar wilayah Pabuaran. Ditangkapnya pelaku karena salah satu pelaku mengguakan HP milik korban yang masih terdaftar nomor immei dan berhasil kita lacak keberadaanya,” kata kapolsek. Setelah dilacak, polisi menemukan para pelaku berada di kos-kosan pelaku DN. “Sampai saat ini ada empat orang yang kita amankan. Kita sedang periksa apakah ada kemungkinan pelaku lain atau tidak. Setelah kita lakukan pengembangan ternyata pelaku juga pernah melakukan aksi lainya di wilayah hukum Polres Cirebon. Bahkan pelaku pernah terlibat kasus penganiayan di Desa Pelayangan, Gebang,” ungkapnya. (dri)

Tags :
Kategori :

Terkait