LGBT dan Seks Bebas Mengancam Generasi Muda Majalengka

Selasa 16-01-2018,20:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

MAJALENGKA-Ratusan tokoh muslimah dari perwakilan Persistri, Mujahidah Pembela Islam, Wanita Syarikat Islam Indonesia, Wanita PUI, Ormas Islam lain serta para mubalighah dan muslimah Majalengka mengikuti saresehan Gerakan Muslimah Majalengka Peduli Generasi di aula KNPI Majalengka, Sabtu lalu (13/1). Acara tersebut merupakan bentuk keresahan dan keprihatinan dengan maraknya propaganda perilaku seks menyimpang atau LGBT di Majalengka. Ketua Gerakan Muslimah Majalengka (Gemma) Peduli Generasi, Hj Nur Iik Hikmah menerangkan pertemuan itu sengaja digelar untuk membicarakan maraknya propaganda LGBT yang makin terbuka. Seperti keikutsertaan komunitas LGBT pada kegiatan aksi peduli HIV/AIDS yang dilaksanakan di lapangan Pujasera Majalengka beberapa waktu lalu. “Acara yang kami lakukan ini menyuarakan keluhan masyarakat sekaligus bentuk kepedulian dari para tokoh ormas Islam, para muballighah, kaum ibu, dan muslimah Majalengka yang sudah sangat resah dengan propaganda semacam ini,” ujar dia. Dia  mengimbau kepada Pemerintah Kabupaten Majalengka agar melakukan tindakan tegas terhadap setiap ide, perilaku, dan propaganda, sekaligus memberikan sanksi yang tegas kepada para pelaku LGBT. Pihaknya juga berharap Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana mendukung sepenuhnya acara tersebut sebagai langkah awal mencegah penyimpangan perilaku yang tidak lazim seperti LGBT. “Kami menolak keras ide sekularisme, liberalism, dan HAM yang menjadi justifikasi perilaku sesat LGBT dan seks bebas. Perilaku semacam ini jelas dilarang Islam. Jika ada LGBT, ancaman Allah bukan hanya kepada mereka saja melainkan kita juga akan terkena azabnya,” tegasnya. Nur menyerukan kepada individu Muslim Majalengka untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah, serta membentangi diri dari bahaya LGBT dan seks bebas. Dia juga meminta kepada orang tua dan keluarga Muslim Majalengka menjadi pendidik utama dan pertama bagi anak-anaknya, serta menjadikan rumah sebagai madrasah utama dalam membangun kepribadian Islam. “Kami menyerukan kepada seluruh komponen masyarakat Majalengka agar melakukan kontrol sosial dengan melakukan amar maruf nahi munkar, untuk memberantas LGBT dan seks bebas,” imbuhnya. Berdasarkan pengamatan, komunitas LGBT di Majalengka dari waktu ke waktu meningkat dan berani menunjukan dirinya kepada umum. Selain sudah jelas keharamannya, LGBT juga dapat menularkan berbagai penyakit dan merusak generasi. Sehingga ini permasalahan serius yang harus cepat diselesaikan oleh pihak-pihak terkait, terutama pemerintah dan seluruh komponen masyarakat. (ara)

Tags :
Kategori :

Terkait