Objek Wisata Belum Diresmikan, Pengunjung Mangrove Center Membeludak

Rabu 17-01-2018,16:15 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON – Suasana Blok Karangketapang, Desa Mundu Pesisir, Kecamatan Mundu kini berubah drastis. Perkampungan yang dulunya hanya ramai oleh lalu lalang nelayan, kini sedikit berbeda dengan banyaknya lalu lalang pengunjung Mangroove Centre yang ada di wilayah tersebut. Tidak kurang dari 100 orang per hari datang ke lokasi wisata yang belum diresmikan tersebut. Sehingga, tidak heran jika di lokasi masih minim fasilitas dan sarana penunjang lainnya. Salah seorang pengunjung, Riyanti mengatakan, wisata Mangrove Centre seharusnya bisa menjadi ikon baru Kabupaten Cirebon. Oleh karena itu, pengelolaannya juga harus serius dan benar-benar profesional. “Saya setuju kalau ini dikelolah secara swadaya oleh masyarakat. Ini juga dalam rangka pemberdayaan masyarakat sekitar. Tinggal bagaimana pengelolaannya. Meski swadaya, tapi tidak seadaanya, dan pengunjung yang datang bisa benar-benar puas,” ujarnya. Diakuinya, saat ini masih banyak PR yang harus dikerjakan oleh pengelola Mangrove Center. Salah satunya adalah menangani persoalan sampah dan bisa menyedikan fasilitas umum. “Saya rasa kalau lokasinya bagus, fasilitasnya lengkap, sarananya memadai, misalkan masuknya bayar, tidak masalah. Saya yakin pengunjung yang lainnya pun begitu,” imbuhnya. Sementara itu, Ketua Pokmas Darma Samudra, Nursin mengatakan, saat ini jumlah pengunjung yang datang setiap hari sudah over. Namun, dia berpesan kepada para pengunjung untuk tidak merusak tanaman mangrove. Sebab, butuh waktu yang lama tanaman tersebut tumbuh dan berkembang. “Sudah kita sediakan beberapa fasilitas seperti tempat sampah dan kursi untuk duduk. Kita juga minta pengunjung bersama-sama merawat mangrove yang ada agar bisa terus berkembang dan dinikmati oleh generasi penerus nantinya,” ungkap dia. (dri)

Tags :
Kategori :

Terkait