Operasi Pasar Bulog, Beras Medium Dibanderol Rp8.500

Kamis 18-01-2018,13:30 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

INDRAMAYU–Bulog Sub Divre Indramayu menggelar operasi pasar beras untuk menjaga stabilitas harga. Pasalnya, sampai saat ini harga beras di Indramayu masih melambung. Kepala Bulog Sub Divre Indramayu Asep Buhori mengatakan, operasi pasar cadangan beras pemerintah (OPCBP) dilaksanakan sejak 23 Desember 2017. Meski demikian harga beras di pasaran masih terus menaik. “Kami susah menggelontorkan 7.700 ton untuk operasi pasar beras ini, dan  akan terus dilaksanakan sampai Maret nanti. Saat ini masih ada  sisa beras untuk operasi pasar sebanyak 11.000 ton,\" katanya. Dikatakan Asep, OPCBP ini digelar di tiga pasar tradisional di Indramayu, yaitu Pasar  Patrol, Pasar Bangkir, dan Pasar Baru Indramayu. Penentuan lokasi operasi pasar beras ini berdasarkan petunjuk dari Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Indramayu. Asep mengakui, operasi pasar belum bisa menekan harga beras. Tapi setidaknya mampu menahan harga beras agar tidak melonjak secara signifikan. Disamping itu juga, yang paling utama adalah untuk menghentikan praktik para spekulan. Terkait rencana impor beras, Asep mengatakan untuk daerah  lumbung beras tidak akan masuk beras impor. “Kami imbau para petani Indramayu untuk tidak khawatir Karena sebagai produsen beras Indramayu aman dari serbuan beras impor,” tegas Asep. Ny Lilies, salah seorang pembeli di Pasar Baru Indramayu mengaku  harga beras di pasar saat ini sudah terlampau tinggi. \"Kemarin saya beli beras (premium) harganya sudah Rp 14.000 sampai Rp 15.000. Mahal sekali,\" ungkapnya. Ia pun mengaku, saat ini beralih membeli beras bulog karena harganya lebih murah. Meskipun beras bulog kualitasnya medium. Namun hal itu tak menjadi persoalan karena harganya hanya Rp 8.500 saja per kilogramnya. Ia berharap, pemerintah dapat menekan harga beras agar tidak terus melambung.(oet)

Tags :
Kategori :

Terkait