Bank Indonesia Edukasi Masyarakat lewat Kampung Inflasi

Kamis 01-02-2018,21:30 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Inflasi selalu bersinggungan dalam perputaran roda ekonomi. Anggota DPR RI Komisi XI Kardaya Warnika DEA mengatakan, sinergi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) punya andil dan sangat penting di tiap daerah. Sebab, inflasi menentukan kesejahteraan rakyat. Meski inflasi tidak selalu berdampak negatif, namun kenaikan harga komoditi mau tak mau menyulitkan masyarakat. \"Tetapi jangan salah, harga naik juga ada yang diuntungkan. Untuk inflasi penting, tetapi ada yang lebih penting yakni kesejahteraan masyarakat,\" ujar Kardaya saat menghadiri acara di Cirebon belum lama ini. Menurutnya, inflasi Jawa Barat (Jabar) di tahun 2017 sebesar 3,63 persen, yang artinya bukan hal yang menggembirakan. Sebab Jabar memegang posisi penting dan memiliki dampak terhadap inflasi secara luas. Kardaya menyebutkan, selisih inflasi Jabar dengan nasional tidak terlalu tinggi, yakni nasional di angka 3,61 persen. Hanya saja, menurutnya, Jabar memiliki keuntungan salah satunya pembagunan infrastruktur yang baik dibanding daerah lain. Seperti diketahui, infrastruktur merupakan salah satu faktor yang menentukan inflasi sebagai jalur distribusi pangan. \"Sudah seharusnya TPID di Jabar bersinergi. Jangan berpikir sendiri-sendiri, tetapi keseluruhan,\" tuturnya. Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Barat Wiwiek Sisto Widayat mengatakan, salah satu upaya mengedukasi inflasi dari lingkup terkecil di Jabar, khususnya Bandung adalah keberadaan kampung inflasi. BI mengembangkan kampung tersebut agar masyarakat tidak hanya memahami inflasi, tetapi juga bertindak dan bekerja dengan pandangan inflasi. Masyarakat bisa menanam tanaman komoditi yang biasanya dibeli ke pasar, kini mulai manfaatkan media pot, hidroponik atau halaman. \"Di Jabar, ada 6 kampung inflasi dan sebagian besar ada di Bandung,\" tuturnya. Pengembangan kampung inflasi baru dilakukan setahun lalu. Tak menutup kemungkinan, selanjutnya bisa diterapkan di Cirebon. Sebetulnya upaya ini adalah pemacu, sebab cakupan kampung sangat kecil dibanding kabupaten. Artinya sebuah motivasi, setidaknya ada kepedulian dari penduduk di tiap kelurahan, meski dari sisi jumlah harus terus ditambah. Selain itu, BI pun terus mengembangkan kluster komoditas penyumbang inflasi, kampung hanya salah satu cara saja. (tta)

Tags :
Kategori :

Terkait