INDRAMAYU–Ratusan rumah di wilayah pesisir pantura Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur diterjang banjir rob, Kamis (1/2). Naiknya permukaan air laut ke kawasan pantai dan pemukiman nelayan itu diyakini dampak dari fenomena alam Gerhana Bulan Super Blue Blood Moon yang terjadi pada malam sebelumnya. Pantauan Radar, ratusan rumah warga yang terendam rob tersebar merata di Blok Kebon I dan II yang topografinya rendah karena lokasinya tidak jauh dari bibir pantai. Warga terpaksa menerjang banjir karena tidak ada jalur alternatif. Meski banjir mengepung, orang-orang di sana enggan mengungsi. Bekel Kebon II Aden Muktar mengungkapkan, banjir rob mulai terjadi pada pagi hari sekitar pukul 06.00. Mula-mula air hanya menggenangi kawasan bibir pantai. Menjelang siang, pasang air laut dengan ketinggian mencapai 30 centimeter langsung menjalar masuk kepemukiman penduduk dan akses jalan terendam hingga mengganggu aktivitas warga. “Jam tujuh airnya masih di halaman rumah. Nah, lewat jam sembilan air sudah masuk ke dalam. Cepat sekali naiknya,” kata dia dengan nada kaget. Aden Muktar mengaku tak menduga rob akan datang pada pagi hari. Sebab pada malam sebelumnya, dia dan warga lainnya sudah melakukan antisipasi seiring berlangsungnya peristiwa gerhana bulan total. Pihak terkait juga menyarankan agar penduduk yang tinggal dikawasan pantai untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya rob yang ketinggiannya bisa mencapai 1–1,5 meter. Namun pada malam itu, tidak ada tanda-tanda pasang air laut naik. “Dikiranya tadi malam, eh tahunya pagi rob datang,” ucapnya. Salah seorang warga Iis menuturkan, selama ini dia dan warga lainnya sudah terbiasa berhadapan dengan rob terutama saat terang bulan. Tapi dulu, banjir air pasang laut datang pada sore sampai malam hari. “Sekarang malah pagi. Mungkin ini dipengaruhi fenomena gernaha bulan,” duganya. Iis tak bisa memprediksi kejadian ini akan berlangsung sampai kapan. Hanya biasanya, rob akan berakhir ketika musim terang bulan usai. (kho)
Kategori :