Viral, Video Anak SD di Kuningan Jadi Korban Kekerasan Ibunya

Minggu 04-02-2018,06:47 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

VIDEO viral di media sosial terkait anak SD yang diduga korban kekerasan \'Bundanya\' menjadi perhatian serius Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Kekerasan terhadap anak itu terjadi di Kuningan, Jawa Barat. Video itu diunggah pemilik akun Facebook Eris Riswandi, Senin (15/1) lalu. KPAI menindaklanjuti video tersebut dengan mengadukan ke pihak Polda Metro Jaya, Kamis (18/1). \"Iya betul, awalnya kami mendapatkan pengaduan dari masyarakat. Kami langsung bekerja sama dengan Cybercrime Polda Metrojaya. itu kami sampaikan tanggal 18 Januari,\" ungkap Ketua KPAI, Susanto pada JawaPos.com (radarcirebon.com group), Sabtu (3/2). Menggegerkan, ketika Susanto mengatakan pelaku yang menganiaya anak berumur delapan tahun tersebut ada tiga orang. Susanto pun mengungkapkan kelegaannya dikarenakan para pelaku telah dirangkus di Polda Metro Jaya. \"Jadi anak itu posisi awalnya di Kuningan Jawa Barat, anak itu awalnya diasuh oleh neneknya kemudian sama orangtua memindahtangankan ke orang lain,\" jelas Susanto. Orangtua korban, lanjut Susanto, merasa neneknya tidak baik dalam pengasuhannya, dinilai kurang cakap. Tapi, yang nampak justru sebaliknya, ketika diasuh oleh yang dipanggil \'Bunda\' itu malah mendapat kekerasan. \"Kita terus mengusahakan agar korban ini mendapatkan rehabilitasi psikologis, kesehatan, dsb termasuk memastikan anaknya dapat bersekolah dengan baik,\" tegas Susanto. \"Sudah lama dia terpisah dari neneknya, yang bersangkutan mendapatkan kekerasan itukan merupakan perjalanan yang tidak mudah dan sekarang anaknya masih takut,\" lanjutnya. Susanto mengungkapkan korban terpisah dari neneknya selama 1 tahun 7 bulan. Dirinya hanya mementingkan rehab untuk korban, pemastian pengasuhan berjalan dengan baik dan kesehatan juga akan dipastikan. \"Segera, kami juga akan menyurati Bupati sana untuk memastikan atensi khusus karena sudah viral. Saya kira ini sekaligus jadi trigger, jangan-jangan kasus seperti ini banyak juga,\" imbuhnya. Maka dari itu, Susanto mengapresiasi keberanian masyarakat sekitar untuk melapor. Ini dapat menjadi pintu masuk dari kasus-kasus lain. \"Banyak yang tidak terbongkar karena modusnya luar biasa. Apalagi kasus di ruang privat tidaklah mudah,\" pungkasnya. (rgm/JPC)

Tags :
Kategori :

Terkait