Syaikhu: Rivalitas dalam Demokrasi Bukan Musuh tapi Teman

Minggu 04-02-2018,20:40 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

BANDUNG - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Ahmad Syaikhu menilai, aman atau tidaknya kontestasi pemilihan kepala daerah (pilkada) diantaranya dipengaruhi elemen yakni elit politik dan kandidat. \"Kalau kita menyadari dan mengedukasi masyarakat, saya yakin suasana akan menjadi sejuk,\" kata Syaikhu saat menjadi panelis bersama Cagub Sudrajat dalam acara diskusi bertajuk Akur Jaga Lembur yang dihelat PWI Jawa Barat, di Saung Udjo, Minggu (4/2). Lebih lanjut Wakil Walikota Bekas ini menegaskan, kontestasi ini bukan pertama kali saat pemilihan gubernur (pilgub) tetapi kontestasi terjadi sejak di alam rahim. \"Sejak sel telur diserbu jutaan sprema yang jadinya kita, ini kan hasil kontestasi,\" katanya disambut tepuk tangan hadirin. Oleh karena itu, lanjut politisi PKS ini, kontestasi bukan sebuah hal sebuah luar biasa. \"Saya beranggapan seperti permainan, seperti saya suka badminton saya kadang-kadang cari lawan main, lawan main itu buka musuh saya tapi teman dalam olahraga. Begitu juga dengan demokrasi, rivalitas sebuah keniscayaan. Lawan atau rivalitas dalam demokrasi bukan musuh kami tetapi ini teman dalam demokrasi,\" tuturnya. Kalau dipahamkan betul kepada pendukung dan masyarakat, kata Syaikhu, masyarakat akan menyadari dan suasana akan sejuk. Syaiku mencontohkan, pada tahun 2008 dirinya rival dengan Walikota Bekasi Rahmat Effendi. \"Tapi lima tahun kemudian bergandengan di Kota Bekasi saya sebagai wakilnya. Bahkan sampai lima tahun jabatan akur saja, tidak seperti di Tolitoli,\" seloroh Syaikhu yang disamput tepuk tangan dan tawa hadirin. (sud)

Tags :
Kategori :

Terkait