Sejumlah Desa Alami Kekeringan, Dinas PPSDA Mulai Lakukan Pemetaan

Minggu 04-02-2018,22:05 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

MAJALENGKA – Kepala Dinas Pengelolaan Permukiman Sumber Daya Air (PPSDA) Kabupaten Majalengka, Agus Tamim ST MSi menegaskan pihaknya mulai memetakan daerah rawan kekeringan. Ancaman kekeringan khususnya melanda wilayah utara Majalengka. “Beberapa desa di kecamatan Jatitujuh terancam kekeringan. Namun kami belum menerima laporan secara resmi berapa jumlah desa, karena masih menunggu dari UPTD Kecamatan Kertajati,” jelas Agus, Jumat (2/2). Dia menjelaskan, tidak menentunya cuaca belakangan ini menyebabkan keterbatasan pasokan air akibat jarang hujan. Hal ini juga berpengaruh terhadap debit air di sungai Lutung Barat, dan Bendung Kamun Kadipaten juga berkurang. Saat ini pihaknya mengimbau petani dan tim mitra cai agar melakukan P3A, dengan pompanisasi dari sungai Cipelang dan rawa sekitar khususnya di Jatitujuh. “Untuk wilayah lain seperti Jatiwangi, kami juga belum mendapat laporan secara formal. Namun dari informasi sementara, daerah yang terancam kekeringan itu di Pilangsari Jatitujuh, Beusi dan Gandawesi Kecamatan Ligung,” imbuhnya. Beberapa daerah tersebut pasokan airnya sangat dipengaruhi D.I Cikeruh karena kewenangannya dikelola SUP. Debit air sungai Cikeruh juga berkurang karena jarang hujan. Diduga petugas SUP tidak intensif melakukan gilir giring, seperti saat petugasnya yang bertugas di D.I Cikeruh. “Solusinya kami termasuk seksi harus secepatnya koordinasi ke BPSDA Cirebon dan kepala SUP Majalengka. Dalam beberapa waktu dekat kami akan ada rapat kekeringan bersama wilayah D.I rentang dan BBWS,” tukasnya. Ancaman kekeringan di wilayah utara memang belum signifikan. Berbeda dengan wilayah Kabupaten Indramayu yang sudah mulai panik. Dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan rapat koordinasi dengan OPD lain di wilayah Cirebon. (ono)  

Tags :
Kategori :

Terkait