INDRAMAYU-Petani di wilayah pantura Kecamatan Kandanghaur seolah tak pernah lepas dari masalah. Usai lepas dari ancaman kekeringan, kini mereka dihantui musibah banjir seiring tingginya curah hujan akhir-akhir ini. Sebelumnya krisis air menimpa di musim penghujan, petani di Desa Karangmulya, Wirakanan, Karanganyar dan Wirapanjunan kelabakan. Bukan tanpa sebab. Ketiadaan pasokan air selama hampir sebulan lebih, membuat benih padi mereka yang baru ditanam terancam mati kering, diserang hama angge-angge dan area persawahan ditumbuhi rumput liar. Sampai-sampai mereka menggelar tradisi baritan, doa bersama meminta hujan. Doa terwujud, merekapun berlanjut mengadakan selamatan. “Alhamdulillah, sawah yang tadinya retak-retak sekarang terisi penuh air. Tanaman padi terselamatkan dari kekeringan. Petani kami bisa bernafas lega,” ujar tokoh petani asal Desa Karangmulya, Waryono Batak kepada Radar. Namun demikian, lanjut Waryono, masalah petani bukan langsung selesai. Curah hujan tinggi yang berlangsung selama dua hari berturut-turut membuat mereka kembali cemas akan datangnya musibah banjir. Apalagi pada tahun-tahun lalu, mereka sering mengalami gagal panen akibat areal persawahan yang tergenang banjir saat sudah siap dipanen. Kekhawatiran mereka semakin bertambah lagi dengan mulai meluapnya sejumlah sungai dan saluran irigasi. “Kami hanya bisa terus berdoa dan berharap, agar tidak terjadi musibah banjir seperti kejadian waktu lalu,” kata dia. Seiring dengan itu, Waryono yang juga ketua KTNA Kecamatan Kandanghaur ini berharap pemerintah proaktif melakukan tindakan penyelematan dari ancaman musibah banjir melalui rehabilitasi infrastruktur pengairan. “Jangan sampai aspirasi ini diabaikan lagi seperti saat kami teriak-teriak minta bantuan air. Musibah bisa dicegah kalau ada upaya untuk mengantisipasinya,” tegas dia. (kho)
Setelah Kekeringan, Petani Indramayu Hadapi Ancaman Banjir
Senin 05-02-2018,12:15 WIB
Editor : Dedi Haryadi
Kategori :