Indramayu Barat Dikepung Banjir, 3 Unit Rumah Roboh

Selasa 06-02-2018,09:05 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

INDRAMAYU - Hujan deras yang mengguyur beberapa hari terakhir membuat sejumlah desa di kawasan Indramayu Barat terendam banjir, Senin (5/2). Sedikitnya ada lima kecamatan yang terendam yakni Patrol, Anjatan, Sukra, Gabus Wetan dan Kandanghaur. Namun kondisi terparah dialami Kecamatan Patrol. Sedikitnya ada 4 desa yang terendam dengan ketinggian sekitar 30 hingga 60 cm. Pantauan Radar Indramayu, keemapt desa di Kecamatan Patrol yang diterjang banjir adalah Desa Bugel, Sukahaji, Patrol dan Limpas. Ada sekitar seribu rumah warga yang terendam, termasuk juga sekolah dasar. Di Desa Limpas, tercatat ada dua SDN yang terendam. \"Sebagian warga telah kita ungsikan di masjid. Mereka itu yang rumahnya cukup parah terkena banjir. Upaya tersebut juga kita lakukan, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan,” ujar Kuwu Limpas, Tato. Melihat cuaca saat ini, kata dia, hujan deras masih kemungkinan terjadi. Di Desa Limpas sendiri, ada sekitar 450 rumah yang terendam dan satu unit rumah roboh. Menurut Tato, selain karena curah hujan yang tinggi, Kali Panggangwelut yang membelah desanya meluap. Banjir sebenarnya sudah mulaiterjadi sejak Minggu (4/2) dan menerjang empat blok. Namun cuaca masih terus hujan membuat kondisi banjir tidak kunjung reda. Sementara di Desa Bugel, banjir lebih disebabkan karena Sungai Bugel meluap. Kondisi terparah terdapat di Blok Sukawera dan Blok Lapangan. Camat Patrol Teguh Budiarso SSos MSi, mengatakan pihaknya kini masih melakukan inventarisasi terhadap rumah warga yang terendam banjir. Untuk data sementara, di empat desa tersebut terdapat sekitar seribu rumah warga yang terendam. Sementara untuk area sawah, sedikitnya seratus hektare yang terendam. Beruntung, sebagian besar dari area sawah itu belum ditanami. \"Saat ini kami masih fokus pada upaya evakuasi warga korban banjir. Dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, sudah menerjunkan personel berikut perahu karet dan peralatan lainnya. Kami Muspika terus memantau perkembangan situasi, mengingat hujan masih turun dengan intensitas tinggi,\" kata Teguh. Di Kecamatan Anjatan, satu unit rumah di Desa Anjatan diketahui roboh. Tiwi (55) janda asal Blok Gudang Garam RT 03 RW 03 Desa Anjatan, Kecamatan Anjatan mengatakan rumahnya tiba-tiba ambruk sekitar pukul delapan pagi. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Karena saat kejadian berlangsung penghuninya sedang menginap di rumah anaknya. “Untung lagi kosong. Gubuknya memang sudah tua dan hampir roboh. Pas banjir datang, ambruk,” kata Kuwu Anjatan, Warto. Pasca kejadian, bersama Camat Anjatan Opik Hidayat langsung menuju TKP. Sementara sehari sebelumnya, kejadian serupa juga menimpa tempat tinggal Samin (65) warga Blok Rancamaung II, RT 13 RW 05, Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur. Gubuk yang dihuninya bersama sang istri Datem, rata dengan tanah usai diterjang angin. Total ada tiga unit rumah yang roboh karena bencana hujan angin ini. Pemdes Ilir bersama warga dan angota Ormas Pemuda Pancasila langsung gerak cepat melakukan evakuasi korban dan rehabilitasi kediaman pasangan suami istri tersebut. Camat Kandanghaur, Iim Nurohim menyebutkan, selain rumah ambruk sedikitnya 40 unit rumah di Desa Kertawinangun tergenang air imbas meluapnya Sungai Beji. Kemudian 434 hektare areal pertanian sawah di 7 desa juga terimbas banjir. “Sejak Sungai Beji meluap semua aparat desa dan kuwu siaga. Siskamling juga dilakukan dibantu anggota TNI dan Polri,” kata Camat Iim. Sementara Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Indramayu, Edi Kusdiana menambahkan, selain prioritas melakukan evakuasi terhadap warga korban banjir, pihaknya juga akan segera memberikan bantuan makanan dan obat obatan. Saat ini sudah ada bantuan makanan dari sejumlah pihak untuk korban banjir. (kom/kho)

Tags :
Kategori :

Terkait