Kabag Perekonomian Minta Pemerintah Desa Wajib Data Ulang Penerima Rastra

Sabtu 10-02-2018,14:05 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

KUNINGAN-Banyaknya permasalahan penyaluran beras sejahtera (rastra) di beberapa desa menjadi pembahasan alot rapat koordinasi dan sosialisasi program bantuan sosial rastra di RM Lembah Ciremai, Jumat (9/2). Terutama terkait penyaluran rastra yang tidak sesuai peruntukkan, sehingga pemerintah meminta aparat desa untuk mendata ulang warga penerima bantuan tersebut. \"Kami banyak mendapat laporan penyaluran Rastra tidak tepat sasaran, warga yang berkemampuan cukup dapat bagian rastra, sedangkan yang miskin malah tidak. Oleh karena itu, kami menginstruksikan kepada para kepala desa untuk mendata ulang warga miskin penerima rastra,\" ujar Kabag Perekonomian Setda Kuningan Toto Toharudin dalam rapat yang dihadiri para camat dan kades se-Kabupaten Kuningan tersebut. Dijelaskan Toto, program bantuan sosial rastra tahun 2018 untuk Kabupaten Kuningan menjangkau 82.028 keluarga penerima manfaat (KPM). Setiap KPM mendapat jatah beras sebanyak 10 kilogram secara gratis. \"Artinya setiap bulan Bulog harus menyalurkan 820 ton lebih beras kualitas medium untuk warga miskin di Kabupaten Kuningan. Kalau ada temuan beras kualitas jelek, maka bisa disampaikan langsung kepada Bulog untuk dilakukan penggantian,\" ujar Toto. Sementara itu, sejumlah kepala desa menyampaikan sejumlah keluhan dan kendala untuk penyaluran rastra yang sudah dimulai pada akhir Januari lalu. Salah satunya disampaikan Kades Trijaya Eddy Syukur yang mengaku kesulitan membagikan jatah beras bantuan yang mengalami pengurangan dibanding sebelumnya. \"Tahun lalu pembagian rastra sebanyak 15 kilogram per keluarga dan tahun ini berkurang jadi 10 kilogram saja. Permasalahan di desa kami, banyak warga miskin yang seharusnya mendapat bagian, ternyata tidak sehingga memaksa kami melakukan pemerataan. Dengan adanya pengurangan jatah ini membuat kami kebingungan bagaimana harus membagikannya,\" ujar Eddy. Eddy juga mengeluhkan kondisi beras bagian untuk warga miskin kali ini yang tergolong jelek dan tidak layak dikonsumsi. Eddy pun menunjukkan sampel beras rastra yang dimaksud kepada Kepala Bulog Sub Divre Cirebon Dedi Aprilyadi yang menyempatkan hadir langsung pada acara tersebut. Menanggapi keluhan para kades, Kepala Bulog Sub Divre Cirebon Dedi Aprilyadi menjelaskan kondisi beras medium untuk Rastra memang seperti itu. Dijelaskan, beras kualitas medium yang dimiliki Bulog adalah beras dengan kadar air maksimal 14%, butir patah maksimal 20%, butir menir maksimal 2% dan derajat sosoh minimal 95%. \"Memang beras Bulog seperti ini, namun kami pastikan kondisinya masih sangat layak untuk dimakan. Kalau ada yang menemukan kondisinya lebih parah dari yang saya sebutkan tadi, silakan laporkan kepada kami untuk kemudian ditukar dengan yang baru,\" ujar Dedi. Adapun terkait pembagian jatah rastra untuk warga miskin yang mengalami pengurangan, Dedi menjawab hal tersebut merupakan kebijakan pemerintah pusat. Adapun masalah penyaluran yang tidak tepat sasaran, Dedi mendukung upaya pemerintah yang meminta aparat desa untuk mendata ulang warga yang berhak menerimanya. \"Yang pasti penyaluran rastra tahun ini gratis, dan warga miskin tidak lagi dibebankan harus membeli. Jika ada yang membagikan rastra disamaratakan karena alasan warga mampu masih terdata, sudah pasti akan kurang. Jadi solusinya, pastikan data penerima bantuan rastra tersebut benar-benar untuk warga yang membutuhkan,\" kata Dedi. Sementara Bupati Kuningan H Acep Purnama mengharapkan agar dalam pendistribusian beras rastra tepat sasaran, tepat waktu dan tepat orang. Jangan sampai orang yang berkemampuan membeli beras bisa mendapatkan rastra, sedangkan warga miskin malah tidak. “Saya berharap dalam penyaluran beras rastra ini tepat sasaran, tidak ada istilah suka atau tidak suka. Intinya harus sesuai dengan yang berhak menerimanya,” kata Acep. Di akhir acara, bupati berkesempatan menyerahkan penghargaan untuk lima camat yang telah menyalurkan rastra terbaik, yaitu untuk Kecamatan Ciwaru, Kramatmulya, Cilimus, Cigandamekar dan Cibingbin. Berbeda dengan tahun sebelumnya, kali ini penghargaan Rastra Award juga diberikan kepada 64 desa terbaik. (fik)

Tags :
Kategori :

Terkait