Akibat Banjir, 2 Desa di Greged Alami Pergerakan Tanah

Minggu 11-02-2018,12:10 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON - Akibat banjir, Desa Lebak Mekar dan Desa Gemulung Lebak, Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon, terjadi pergerakan tanah. Kepala BPBD Kabupaten Cirebon, Kusaeri menuturkan, kedua desa tersebut mengalami pergerakan dan retakan tanah setelah hujan lebat. Menurutnya, retakan tanah itu diindikasi adanya pergerakan tanah. Dan sesuai informasi yang diterima dari relawan BPBD, lebar retakan tanah mencapai 25-30 cm. \"Tanah di Desa Gemulung Lebak dan Lebak Mekar kondisinya labil. Dan setelah diguyur hujan deras, terjadilah pergeseran, dan tidak menutup kemungkinan akan terjadi longsor,\" ungkapnya, Sabtu (10/2). Untuk musibah banjir di Greged, data BPBD, ada 2.429 rumah yang terendam banjir, 15 tempat ibadah, 11 sekolah, 42 hektare sawah dan 10.592 jiwa. Banjir tersebut disebabkan intensitas curah hujan yang terus meningkat. \"Itu karena intensitas curah hujan, diperkirakan akan terus meningkat hingga akhir Februari mendatang, seiring dengan puncak musim hujan. Berdasarkan laporan, ada beberapa titik lokasi banjir yang airnya mulai surut, tapi ada juga yang masih stagnan,\" tuturnya. Adapun sejumlah upaya yang dilakukan ialah menurunkan tim satgas/trc, koordinasi dengan tim basarnas, muspika dan SKPD trekait. Melakukan evakuasi korban, membawa peralatan seperti perahu viber, mesin penyedot air, truck sensaw pelampung dan logistik. \"Kami juga terus mendata dampak dari kerugian. Untuk kerugian belum bisa kami taksir. BPBD juga mengimbau agar para dermawan turut menyalurkan bantuan logistik atau sembako, selimut, tikar, makanan siap saji serta obat-obatan. Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan,\" tandasnya. Terpisah, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Cirebon Maryono mengaku sudah mengambil beberapa langkah atas musibah banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Cirebon. Yakni dengan memberikan peralatan sementara mulai dari terpal, alas tidur, selimut, pakaian bahan makanan yang berupa lauk-pauk. “Saat ini juga kita masih melakukan pendataan terbaru warga yang terkena musibah. Untuk banjir sendiri yang biasanya paling parah itu Waled. Sekarang justru Kecamatan Kedawung sampai 1,5 meter. Tapi, Kecamatan Kedawung airnya mudah surut,” katanya. (via)

Tags :
Kategori :

Terkait