Wow, Petani Tambak Indramayu Panen Bandeng Jumbo Jelang Imlek

Kamis 15-02-2018,20:35 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

INDRAMAYU-Menjelang tahun baru Imlek petani tambak di sejumlah wilayah di Indramayu mulai panen. Seperti yang dilakukan oleh para petambak di wilayah Karanganyar Ilir, Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu, mereka saat ini sibuk memanen bandeng, Seperti terlihat Selasa (13/2). Sejak pagi hari, kumpulan petambak sudah bersiaga di sisi tambak. Dengan membawa jaring ikan dan peralatan yang lain mereka langsung nyebur ke tambak. Bandeng yang hendak dipanen dijebak oleh sebuah jaring besar di satu sisi. Di sisi lain petani menggiring ikan menggunakan jaring. Hingga pada akhirnya kedua jaring bertemu di satu titik. Para petambak tersebut sibuk dikejar waktu untuk memanen ikan bandeng. Bandeng yang dipanen pun bukan bandeng dengan ukuran biasa melainkan jumbo. Biasanya bandeng di pasaran adalah bandeng dengan ukuran kurang dari delapan ons saja. Jika sudah di atas satu bahkan hingga dua kilo itu sudah termasuk ukuran jumbo. Alim salah seorang petambak mengaku, bandeng merupakan ikan yang sulit dikendalikan saat dipanen. Bandeng kerap meloncat kesana kemari menghindari jaring. Untuk itu, saat panen para petambak sengaja mengenakan helm. Hal itu untuk menjaga agar ikan tidak menyambar wajahnya ketika panen. “Butuh waktu dua jam untuk memanen bandeng,” katanya. Sementara itu Kunaryo pemilik tambak mengatakan, bandeng jumbo tersebut dipersiapkan untuk menghadapi perayaan tahun baru Imlek. Dari lima kolam miliknya, ia sengaja membiarkan satu kolam khusus untuk memenuhi permintaan Bandeng saat Imlek. “Ikan bandeng untuk Imlek ukurannya besar-besar. Jadi usia bandeng bisa mencapai satu tahun lebih,” kata Kunaryo saat memantau panen di tambaknya. Ia sengaja hanya menyisakan satu kolam saja untuk memenuhi permintaan bandeng saat Imlek nanti. Soalnya bandeng jumbo memerlukan waktu perawatan yang cukup lama. Sementara itu uang harus terus berputar agar bisa menutupi ongkos-ongkos produksi. Untuk itu, biasanya bandeng akan dipanen jika sudah mencapai usia 5 sampai 6 bulan. Bandeng dengan usia tersebut memiliki berat di bawah 8 ons. Jelang perayaan Imlek kata Kunaryo, permintaan bandeng jumbo biasanya akan meningkat hingga 40 persen. “Saat ini panen sekitar 3 ton lebih,” katanya. Tak ayal keuntungan yang didapat pun biasanya akan meningkat juga. Hal itu menjadi berkah tersendiri baginya. “Kalau untuk bandeng jumbo harganya bisa mencapai Rp 35.000 per kilogram bahkan lebih. Kalau untuk yang biasa Rp 28.000,” ungkapnya. Kunaryo mengatakan, bandeng jumbo sudah menjadi bahan pangan wajib bagi masyarakat keturunan Tionghoa saat perayaan Imlek. Untuk itu, bandeng jumbo selalu laris diburu oleh masyarakat Tionghoa.  “Alhamdulillah selalu laku terjual,” tutur dia. Nantinya ikan bandeng jumbo tersebut akan dikirim langsung ke Muara Baru dan Angke di Jakarta. Lebih segar ikan yang dikirim maka harga yang dibandrol pun biasanya akan lebih mahal. “Selesai panen langsung kita angkut truk dan dikirim ke Jakarta,” ungkapnya. Memelihara bandeng memiliki tantangan tersendiri bagi Kunaryo. Apalagi saat ini bandeng sulit untuk tumbuh dalam waktu cepat. Dahulu kata dia, untuk mencapai ukuran sekilo hanya dibutuhkan waktu sekitar enam bulan lebih. Sekarang untuk membesarkan bandeng hingga ukuran sekilo dibutuhkan waktu hingga setahun lebih. Ia pun tidak mengetahui apa penyebab bandeng sulit tumbuh. “Tolong supaya pemerintah memberikan bantuan atau bimbingan,” tuturnya.(oet)

Tags :
Kategori :

Terkait