Berkah di Balik Musibah Banjir di Kabupaten Cirebon

Minggu 18-02-2018,09:35 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

Rezeki bisa datang lewat apa pun. Termasuk dari bencana banjir yang beberapa hari terakhir terdengar begitu akrab dengan warga Kabupaten Cirebon. Andri Wiguna, Cirebon SEBAGIAN wilayah timur Cirebon (WTC) selama enam hari berturut-turut ditimpa bencana. Hujan yang tinggi dan luapan sejumlah sungai yang ada di Kabupaten Cirebon, membuat sejumlah wilayah terendam air dengan ketinggian bervariasi. Namun di balik semua itu, ada satu hal yang membuat warga di beberapa desa terdampak banjir, mendapat rezeki berlimpah. Di antaranya, sebagian warga Desa Buntet dan Desa Mertapada Kulon yang berprofesi sebagai kuli atau pengumpul pasir. Banjir yang datang rupanya tidak hanya membawa air yang melimpah dan berlebih serta sampah saja. Namun banjir juga rupanya membawa tidak sedikit persediaan pasir, yang merupakan mata pencaharian sebagian warga dua desa tersebut. “Di sini banyak yang cari pasir. Ada dua desa, hasilnya lumayan. Kerja juga tidak perlu jauh,” ujar Fauzan, salah seorang warga Desa Buntet saat ditemui Radar, Jumat (16/2). Menurutnya, warga tidak harus repot-repot mencari pembeli pasir. Pasalnya, selama ini para pembeli tersebut datang sendiri, bahkan membawa armada pengangkutnya. “Para pengepul pasir atau pembeli lebih memilih beli ke Buntet dari pada harus ke gunung atau lokasi galian. Selain medannya sulit, lokasinya juga jauh. Keluar biaya lebih banyak,” imbuhnya. Para pencari pasir tersebut bekerja tidak sendirian. Mereka terbagi beberapa kelompok. Biasanya satu kelompok terdiri dari sekitar 4 sampai 5 orang. Dalam setiap hari, satu kelompok tersebut bsia mengumpulkan setidaknya satu dumptruk pasir yang kemudian dijual dengan harga Rp450 ribu. “Nanti pemasukannya dibagi rata. Paling sehari bisa bagi Rp 100 sampai Rp 125 ribu per orang, tergantung hasilnya. Sudah ada pengepulnya,” bebernya. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait