Begini BNN dan TNI AL Ungkap Sabu 1 Ton Sunrise Glory

Rabu 21-02-2018,00:22 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

JAKARTA - Badan Nasional Narkotika (BNN) merilis kasus penyelundupan sabu melalui kapal Sunrise Glory pada awal Februari lalu, Selasa (20/2). Jumlah sabu yang diselundupkan mencapai 1,37 ton. \"Satu ton tiga puluh tujuh koma lima kilo gram, jumlah yang cukup besar,\" ujar Kepala BNN Budi Waseso saat menggelar konferensi pers dengan perwakilan dari TNI AL dan Bea Cukai di kantornya, lansir JawaPos.com (radarcirebon.com group). Kata dia, sabu yang dibawa empat orang berkewarganegaraan Taiwan itu pun merupakan kualitas nomor wahid. \"Ini kualitas nomor satu. Harganya mahal. Satu gram tiga juta,\" ungkap pria yang akrab disapa Buwas itu. Besan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Budi Gunawan itu mengatakan, terungkapnya kasus ini tidak lepas dari peran pihak terkait. Terutama TNI AL. \"Kalau dulu kan enggak (ada keterlibatan TNI), makanya kecil-kecil saja. Bukti sinergitas penting, maka hasilnya gede,\" aku Buwas. Dengan digagalkannya penyelundupan itu, menurut dia, ada jutaan orang yang berhasil diselamatkan dari bahaya narkoba. \"Kalau kita selamatkan manusia, lebih dari lima. Nilainya jangan dinilai dari uang. Kalau uang, dua triliun lebih kalau dijual secara obral,\" bebernya. Lebih jauh mantan Kabareskrim itu mengatakan, terungkapnya upaya penyelundupan sabu 1 ton lebih itu berawal dari informasi yang diterima BNN dari intelijen sejumlah negara termasuk Malaysia bahwa Kapal Sunrise Glory sempat singgah di Australia. Kemudian informasi dari Tiongkok, Myanmar dan Thailand, kapal tersebut sudah tiga kali ke Indonesia. Tapi dari alat pendeteksi milik TNI, kapal Sunrise Glory yang beberapa kali berganti nama sudah berkali-kali masuk ke wilayah tanah air. \"Sudah belasan kali dan kapal tidak bau ikan,\" pungkas Buwas. Keberhasilan BNN tersebut menjadi prestasi terbesar dalam sejarah aparat penegak hukum Indonesia. (dna/JPC)

Tags :
Kategori :

Terkait