LONDON – Pep Guardiola menjawab gambling Syekh Mansour bin Zayed Al Nahyan. Setelah menunggu 19 bulan 24 hari, Guardiola akhirnya sukses memberi trofi pertama Manchester City pada eranya. Senin dini hari kemarin WIB (26/2), trofi Piala Liga jadi koleksi pertama tactician 47 tahun itu. Pada final di Wembley, London, Vincent Kompany dkk menggilas Arsenal tiga gol tanpa balas. Dari gol Sergio Aguero (menit ke-18), diakumulasikan Kompany 40 menit kemudian dan ditutup dengan gol David Silva pada menit ke-65. Satu trofi cukup? \'\'Ini baru permulaan,\'\' sebut gelandang City Kevin De Bruyne, kepada Sky Sports. De Bruyne masih haus dengan trofi. Apalagi, sudah ada peluang dua trofi lain musim ini, dari Premier League dan Liga Champions. Di Premier League yang masih tersisa 11 pekan, dan City sudah terpaut 13 poin. Bahkan, City masih punya tabungan satu laga saat kembali bertemu The Gunners, Jumat dini hari nanti WIB (2/3). Sedangkan, di Liga Champions, City sudah satu kaki di perempat final setelah menghajar FC Basel di Basel 4-0 pada leg pertama 16 besar, 14 Februari. \'\'Musim belum berakhir. Di Liga Champions atau Premier League, masih banyak yang harus kami kerjakan. Kami mesti kembali ke fokus awal, seperti sebelum trofi ini datang,\'\' tutur kreator nomor satu City itu. Mudahkah itu? Tidak, karena faktanya, dari dua pelatih yang pernah menangani City-nya Syekh Mansour, Roberto Mancini dan Manuel Pellegrini, belum ada yang dapat melakukannya. Meski, dibandingkan Mancio dan Pellegrini, Syekh Mansour lebih banyak berjudi saat tongkat estafet nakhoda City dipegang Guardiola. Taipan Uni Emirat Arab itu cuma memodali Mancini dengan membelanjakan uangnya di angka GBP 323,6 juta (Rp6,2 triliun) dalam 3,5 musim dari 2010-2013. Pellegrini hanya diberi bekal belanja pemain lebih banyak, GBP 377,2 juta (Rp7,2 triliun) dari tiga musim. Guardiola? Cukup dua musim saja dia sudah bisa “memaksa” Syekh Mansour habis-habisan. Demi trofi yang dijanjikan Guardiola, Syekh Mansour menggelontorkan uangnya senilai GBP 475,9 juta (Rp9,13 triliun). Meski, Guardiola tak seperti Mancini dan Pellegrini yang bisa langsung memberi trofi pada musim pertamanya. \'\'Saya bertemu Syekh Mansour dan Khaldoon (Al Mubarak, chairman City), mereka gembira dengan sukses investasinya ini,\'\' kata Guardiola, dikutip Manchester Evening News. Guardiola merasa berutang dengan kedua sosok petinggi City tersebut. Apalagi, setelah pada musim pertamanya, Sang Filsuf belum mampu membuktikan sentuhannya seperti ketika di Barcelona dan Bayern Muenchen. \'\'Ketika musim lalu yang tak terlalu bagus, keduanya tetap di samping saya, mereka masih menjaga saya sampai sekarang,\'\' ungkap orang kedua dari Spanyol yang mampu membawa klub Inggris menjuarai Piala Liga setelah Juande Ramos itu. Padahal, Syekh Mansour tak pernah menoleransi pelatih yang mengakhiri musimnya tanpa trofi. Mancini ditendang meski dalam musim terakhirnya City finis sebagai runner-up Premier League dan finalis Piala FA. \'\'Khaldoon selalu mendukung saya. (Trofi) ini sebagai jawabannya (sikap Khaldoon),\'\' tambah Guardiola. Bukan hanya sebagai jawaban bagi gambling Syekh Mansour. Trofi Piala Liga jadi bekal Guardiola memulai dinastinya di Etihad. Seperti Guardiola yang terinspirasi Sir Alex Ferguson, tentu dengan dinasti 27 tahunnya bersama The Red Devils. \'\'Tunggu saja seberapa lama itu bisa berlangsung,\'\' ucap pundit Sky Sports Jamie Carragher. (ren)
Setelah Juara Carabao Cup, Man City Berani Bicara Treble
Selasa 27-02-2018,07:01 WIB
Editor : Husain Ali
Kategori :