CIREBON–Aspirasi pedagang di Selter Stadion Bima, belum ditanggapi Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah (Digdaskop-UKM). Baik kepala dinas maupun bidang yang berkaitan enggan diwawancarai terkait kebutuhan promosi untuk menyemarakan area tersebut. Hal ini jadi sorotan Ketua Komisi III DPRD dr Dody Aryanto. Menurut dia, pemerintah dan SKPD seharusnya sudah memikirkan langkah promosi dan mengerahkan kerativitasnya ketika berani membuat selter. \"Sudah sebulan mereka dagang di sana, belum ada satupun event yang dibuat,” ujar Doddy kepada Radar. Untuk mengoptimalkan konsep selter ini, pedagang tidak bisa mengandalkan menu mereka untuk merangsang pengunjung datang. Nantinya justru akan muncul perbandingan. Misalnya, setelah pindah ke selter jualan jadi sepi. Atau hal lain yang mengungkit kondisi sebelum perpindahan. Ia mengusulkan dibuat agenda rutin yang bersifat tontonan. Hal ini sebetulnya pernah dibuat di area Jl Pasuketan tepatnya di depan Gedung BAT. Tapi tidak berkesinambungan. Meramaikan selter juga bisa mengajak dinas untuk membuat acara di lokasi. Tujuannya agar selter bisa dinikmati warga Cirebon dan pedagang itu sendiri. Pantauan Radar, kawasan parkir Stadion Bima kini kembali dipadati dengan aktivitas pedagang kaki lima. Kebanyakan mereka membawa gerobak dan membuka lapak lesehan. Mau tidak mau PKL yang sudah masuk ke selter juga membuka lapak lesehan. Mereka menjadikan selter semacam dapur. Sementara konsumennya duduk di lapak yang dibuat persis di seberangnya. Meski mengetahui cara ini melanggar aturan, namun pedagang tidak punya pilihan lain. Alasannya, omzet turun drastis sampai 50 persennya sejak pindahan. (tta)
Lapak Lesehan Kembali Bermunculan di Kawasan Stadion Bima
Selasa 27-02-2018,16:31 WIB
Editor : Dedi Haryadi
Kategori :