INDRAMAYU - SDN Kapringan IV, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, kekurangan ruang kelas. Selain kondisi rusak, jumlah ruang kelas tidak cukup untuk menunjang kegiatan belajar mengajar (KBM). Siswa kelas 4 dan 5 terpaksa harus berbagi ruangan. Satu ruang kelas disekat dengan triplek seadanya, sehingga kondisi belajar kurang nyaman. Sementara, siswa kelas 6 tidak kebagian ruangan. Mereka harus belajar di rumah dinas seorang guru. “Terpaksa kami gunakan ruang dinas guru untuk aktivitas belajar. Daripada mereka tidak ada sama sekali,” ujar salah seorang guru SDN Kapringan IV, Sri Mudaswati. Sri menjelaskan, perbaikan atau renovasi sudah pernah dilakukan sekitar tahun 2013. Namun renovasi hanya menyentuh 5 ruang kelas dan ruang guru. Sementara masih ada kelas lain yang kondisinya memprihatinkan. “Misalnya saja ruang kelas 1 yang sudah sangat tidak layak. Atap bocor, keramik mengelupas. Akhirnya terpaksa kami pindahkan ke ruang kelas lain,” ujarnya. Kepala SDN Kapringan IV, Wijaya, mengatakan, saat mulai menjabat tahun 2015, mengetahui ada renovasi di beberapa titik. Namun renovasi hanya membuat kelas menjadi sedikit lebih layak. Sementara proses belajar mengajar belum bisa dikatakan 100 persen nyaman. Ditambah lagi, karena masih ada ruang kelas yang rusak dan tidak bisa digunakan, akhirnya rumah dinas guru menjadi ‘tumbal’ dengan dijadikan ruang kelas. “Tentu kondisi ini sangat memrihatinkan. Kami berharap ada perhatian dari instansi terkait dan pemerintah juga mengambil tindakan mengenai kondisi kelas yang sangat tidak layak ini,’ ujarnya. Dia menambahkan, kondisi bangunan yang rusak sudah terjadi menahun. Selain diperbaiki, Wijaya meminta adanya penambahan kelas. “Beberapa kali diusulkan dan sekarnag juga terus kami usulkan. Semoga saja mendapat prioritas dari pemerintah,” ujarnya. (gun)
Kategori :