Sejak Tim Penanganan Kejadian Tumpahan Minyak di Perairan Teluk Balikpapan yang dibentuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah ditemukan fakta data luasan wilayah perairan laut yang terdampak tumpahan minyak mentah di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, yang terjadi pada Sabtu (31/3) mencapai ribuan hektare. Dari penelitian yang dilakukan secara bertahap dilaporkan fakta dan data berikut: Selasa, 3 April 2018
- Dampak akibat tumpahan minyak diperkirakan luasan area mencapai kurang lebih 7.000 hektar dengan panjang pantai terdampak disisi Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara mencapai kurang lebih 60 kilometer.
- Berdasarkan fakta lapangan ditemukan ekosistem terdampak berupa tanaman mangrove ± 34 Ha di Kelurahan Kariangau RT 01 dan RT 02, 6.000 tanaman mangrove di Kampung Atas Air Margasari, 2.000 bibit mangrove warga Kampung Atas Air Margasari dan biota laut jenis kepiting mati di Pantai Banua Patra.
- Masyarakat mengeluhkan mual dan pusing akibat bau minyak yang menyengat selama beberapa hari, khususnya di area yang permukimannya masih terpapar tumpahan minyak.
- Masih ditemukan lapisan minyak di perairan, tiang dan kolong rumah pasang surut penduduk di daerah Kelurahan Margasari, Kelurahan Kampung Baru Hulu dan Keluarahan Kampung Baru Hilir dan Kelurahan Kariangau RT 01 dan RT 02, Kecamatan Balikpapan Barat.
- Dilakukan pengambilan sampel kualitas air laut yang dilaksanakan oleh Tim dari Puslitbang Kualitas dan Laboratorium Lingkungan di area terdampak tumpahan minyak sebanyak 15 titik yang terdiri dari 1 titik water control quality, 1 titik sea water control quality dan 13 titik kualitas air laut.
- Dilakukan pengambilan sampel biota air berupa ikan.
- Dilakukan pengambilan sampel limbah minyak untuk mengetahui jenis bahan bakar dan finger print untuk mengetahui asal usul sumber minyak.
- Melakukan penyelaman untuk pengambilan sampel sedimen dan sampel permukaan air laut di area sekitar TKP kapal MV. Ever Judger 2.
Kategori :