Mengerikan, 27 Tewas Miras Oplosan Cicalengka Dicampur Rivanol

Selasa 10-04-2018,09:01 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Untuk kesekian kalinya miras oplosan timbulkan korban. Sudah berulangkali terjadi tapi kita baru ribut saat timbul korban jiwa. Kali ini miras oplosan di Kecamatan Cicalengka Kab bandung, dari 70 orang yang dirawat sampai dengan 9/4/2018 malam sudah 27 orang tewas. Demikian cuitan Juru Bicara BNPB, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB @Sutopo_PN  Miras jenis ginseng berwarna kuning itu dikemas dalam botol air mineral dibeli di rumah tersangka berinisial S, di daerah Kampung Bojong Asih Bypass, Desa Cicalengka Wetan, Kecamatan Cicalengka. Si pemilik rumah saat ini dilaporkan dalam pengejaran polisi. Di samping mengejar pelaku, polisi juga akan menyelidiki kandungan miras oplosan yang mengakibatkan puluhan orang mengalami keracunan. Berdasarkan informasi yang dihimpun radarcirebon.com, kasus miras oplosan di Cicelengka ini merupakan kasus kelima di Jawa Barat yang terjadi di sejak awal 2018. Kasus pertama terjadi di Ciamis yang menewaskan empat orang pada 3 Januari 2018. Kasus kedua menewaskan sembilan orang di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, pada 8 Januari 2018. Kasus ketiga, satu dari tujuh orang pemuda tewas setelah menenggak miras oplosan di Cikidang, Sukabumi, pada 11 Januari 2018. Kasus keempat, sembilan orang tewas akibat miras oplosan di Depok, pada 4 April 2018. Sementara, dikutip radarcirebon.com dari PojokSatu.id, terungkap miras oplosan Cicalengka itu dicampur dengan antiseptik yang biasa dipakai untuk mengompres luka luar, Rivanol. Ketua Forum Kemitraan Polisi Masyarakat (FKPM) Kecamatan Cicalengka, Agus Bukhori menyatakan, pihaknya bersama polisi sudah berusaha mencegah peredaran miras maut sejak akhir pekan kemarin. Yang cukup mengagetkan, miras oplosan itu dijual dengan sangat murah dan terjangkau.“15 ribu. Itu yang sudah oplosan. Sudah kemasan botol mineral plastik. Ada yang jual murni juga,” beber Agus kepada PojokSatu.id di RSUD Cicalengka. Terpisah, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Muhammad Iqbal menyebut penangkalan peredaran minuman keras (miras) oplosan harus melibatkan seluruh elemen masyarakat. \"Kasus ini harus menjadi wakeup call bagi kita semua. Terutama pengawasan terhadap anak-anak kita. Korban masih belasan tahun kan kasihan. Mereka tidak tahu miras ini dicampur apa saja. Ada yang campur alkohol, campur spiritus, yang penting untuk enjoy,\" kata Iqbal di Mabes Polri, Jakarta. (PojokSatu/wb)    

Tags :
Kategori :

Terkait