Nasib Jagal di Cirebon di Tengah Gempuran Daging Impor

Sabtu 14-04-2018,20:31 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

Menjamurnya usaha kuliner berbahan dasar daging sapi seperti empal gentong, sate, dan tongseng di Desa Battembat, Kecamatan Tengahtani dan kawasan Plered Kabupaten Cirebon, tak lepas dari jasa para jagal dan pengusaha rumah potong hewan (RPH). Bagaimana kini kegiatan produksi karkas dan daging sapi tersebut di tengah gempuran daging impor? NUR VIA PAHLAWANITA, CIREBON DESA Battembat, Kecamatan Tengahtani, Kabupaten Cirebon selain terdapat RPH, juga ada sekitar 30-an pengusaha jagal. Jagal merupakan salah satu bisnis yang kini banyak diminati karena memang kebutuhan daging terus meningkat. Namun, Humas Jagal Pemotongan Sapi dan Kerbau Cirebon, Mantri Yudi Lukman Hakim mengatakan, dahulu usaha jagal merupakan salah satu bisnis dengan modal besar yang juga memberikan keuntungan besar. Tetapi, lantaran gempuran daging impor secara bebas, membuat jagal dan pengusaha RPH banyak yang gulung tikar. \"Battembat itu dikenal akan jagal. Tapi karena gempuran masuknya daging es-esan (impor, red) membuat kita lesu,\" ungkap Mantri Yudi kepada Radar Cirebon.

Tags :
Kategori :

Terkait