Tahun Depan, Sekolah Negeri Wajib UNBK

Jumat 27-04-2018,17:30 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMP masih terkendala komputer. Beberapa sekolah masih bergabung dan sebagian SMP negeri pun masih menggunakan Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP). Hal itu yang menjadi evaluasi bagi Dinas Pendidikan Kota Cirebon. “Kita upayakan tahun depan semua sekolah dapat melaksanakan UNBK secara mandiri, terutama yang negeri,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon Jaja Sulaeman, kepada Radar Cirebon. Pelaksanaan UNBK ini dinilai menjadi permulaan untuk mendorong agar tahun selanjutnya, upaya-upaya ujian dengan komputer harus makin masif dilakukan pada semua sekolah.  Melihat pelaksanaan UNBK di beberapa sekolah, Jaja menilai, pelaksanaan UNBK bisa berjalan lebih praktis, lebih terencana, dibandingkan dengan pelaksanaan UN secara manual. “Sambil berjalan, mudah-mudahan ada anggaran untuk memenuhi fasilitas jaringan dan komputer di setiap sekolah,” katanya. Sementara itu, Kepala SMPN 15 Kota Cirebon, Sukarna mengatakan, pelaksanaan UN 2018  berjalan lancar tanpa kendala apapun. Seperti yang diketahui, SMPN 15 tahun ini masih menggunakan UNKP. “Alhamdulillah sampai hari terakhir lancar. Tidak ada kendala,” katanya. Selain karena keterbatasan perangkat komputer, di SMPN 15 pun ada ruangan inklusi untuk siswa berkebutuhan khusus. Tahun ini, ada 7 orang siswa yang mengikuti ujian di ruang inklusi. “Mudah-mudahan kedepan bisa ikut UNBK juga, dan persiapan lebih matang,” tukasnya. Hari Jumat (27/4), 809 siswa Pusat Kegiatan Belajar masyarakat (PKBM) mengikuti UNBK. Operator UNBK Khusus Pendidikan Non Formal Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon Agus Selamet mengungkapkan 16 PKBM akan dibagi kesejumlah sekolah, mengingat PKB belum memiliki laboratorium dan perangkat komputer mandiri. UNBK paket C dilaksanakan 27-30 April 2018, sedangkan Paket B pada 4-6 Mei 2018. \"Hari pertama karena Jumat dimulai 08.30-10.30 lalu dilanjut setelah dhuhur. Sementara Sabtu dan seterusnya dimulai 07.30-09.30,\" ujarnya. Agus mengungkapkan 16 PKBM akan menempati sekolah berbeda. Di SMPN 7 sebanyak 3 PKBM, 2 PKBM masing-masing tersebar di SMPN 8, SMAN 7, SMAN 6, SMP BPK Penabur dan SMKN 1. Sisanya 3 PKBM akan melaksanakan UNBK di SMAN 5. Sementara jumlah peserta 594 siswa dari paket C IPS, 4 siswa paket C IPA dan 211 paket B.  \"Secara umum sama dengan UNBK sekolah formal, namun pelajaran PKBM lebih banyak. Satu sesi dua mata pelajaran,\" ungkap Agus. Perihal kendala jaringan yang sempat terjadi saat UNBK tingkat SMP/MTs lalu, kata Agus, pihaknya sudah mempersiapkan segala kemungkinan. Agus tak menampik siswa PKBM berbeda dengan sekolah formal, sehingga sejumlah siswa masih ada yang gelisahan dalam mengoperasikan komputer. Sejauh ini hasil simulasi dan evaluasi berjalan lancar, hanya saja kendalanya teknis dari perusahaan tempat siswa PKBM bekerja. Ada siswa yang memang sulit mendapatkan izin UNBK, meski sudah ada surat dispensasi langsung dari disdik yang ditandatangani kepala disdik. \"Mungkin hal ini juga akan menjadi evalausi UNBK selanjutnya, bahwa harus ada penanganan serius soal ini,\" tuturnya. (mik/tta)

Tags :
Kategori :

Terkait