Lambatnya Kereta Cepat

Sabtu 28-04-2018,05:05 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

AMERIKA sudah lebih dulu bangun kereta cepat. Rencananya. Misalnya jurusan Las Vegas-Los Angeles ini. Rencana itu sudah matang sejak tahun 2005. Sejauh sekitar 300 km. Ingin segera mempercepat yang selama ini lambat: empat jam naik mobil. Atau 6 jam naik bus Greyhound. Seperti yang pernah saya lakukan. Sampai hari ini rencana itu belum juga dimulai. Sudah 17 tahun. Padahal sudah begitu banyak energi dikeluarkan. Di pemerintah pusat maupun daerah. Pemilik proyeknya pun sebenarnya sudah disetujui: Marnell Carrao Associates. Perusahaan swasta terbesar bidang kontraktor dan arsitektur. Tidak ada BUMN di Amerika. Pengalaman Marnell tak terpermanai: membangun berbagai hotel dengan total kamar 70.000. Bahkan saat itu juga sedang membangun hotel casino seluas 32 ha. Marnell sudah siap dengan modal setor Rp20 triliun. Tepatnya 1,4 miliar dolar. Biaya proyeknya sendiri sekitar Rp100 triliun. Sisanya sudah sangat optimistis. Didapat dari lampu hijau: pinjaman pemerintah pusat. Dari program rehabilitasi dan pengembangan kereta api. Siplah sudah. Proyek bisa dimulai tahun 2012. Tapi urusan-urusan tanah, amdal dan lampu hijau ternyata tidak mudah. Belum selesai. Maka diundur. Tidak kepalang tanggung: diundur dua tahun. Tapi mulai ada kepastian:  proyek akan selesai tahun 2016. Saat itu saya sudah mimpi naik kereta cepat di Amerika. Tidak mau lagi naik kereta ini: lambat sekali. Dari Denver di Colorado ke Salt Lake City selama 14 jam. Padahal dengan pesawat hanya satu jam.

Tags :
Kategori :

Terkait