CIREBON-SMP Negeri 18 Kota Cirebon memiliki bangunan fisik dan fasilitas yang lengkap. Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon akan melakukan upaya agar terjadi peningkatan jumlah siswa di sekolah tersebut. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon Drs H Jaja Sulaeman MPd usai mendampingi Pj Walikota Cirebon Dr H Dedi Taufik MSi saat melakukan monitoring. “Secara fisik, bangunan ini memadai untuk sebuah sekolah. Fasilitasnya juga lengkap,” ungkapnya. Jika minat masyarakat untuk menyekolahkan anaknya disini terus menurun, menurut Jaja, ada beberapa faktor penyebab. Salah satunya kondisi lingkungan. Di depan sekolah terdapat kuburan yang tembok sekelilingnya banyak yang jebol. “Belum lagi aksi vandalisme,” ungkap Jaja. Karena itu, lanjutnya, Pemerintah Daerah Kota Cirebon, khususnya Dinas Pendidikan akan berupaya untuk bekerja sama dengan tokoh masyarakat memperbaiki tembok kuburan yang rusak tersebut. Mereka pun akan membina lingkungan sosial di sekitar SMP Negeri 18 tersebut. Sehingga lingkungan sosial bisa kondusif untuk tempat anak-anak menuntut ilmu. Dinas Pendidikan, lanjut Jaja, akan berupaya untuk mempertahankan SMP Negeri 18 Kota Cirebon. “Sekolah ini bisa menjadi sekolah yang representative. Apalagi beberapa tahun sebelumnya, jumlah penerimaan siswa baru di sekolah tersebut cukup banyak, bahkan mencapai 700 siswa,” tegasnya. Saat ini siswa yang mengikuti UNKP di SMP Negeri 18 mencapai 133 siswa. Sedangkan siswa kelas 8 tercatat sebanyak 46 siswa dan kelas 7 sebanyak 81 siswa. Naiknya kembali jumlah siswa baru pada 2017 lalu di SMP Negeri 18 Kota Cirebon dikarenakan sistem zonasi yang diterapkan pada saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Sementara itu, Kepala SMP Negeri 18 Kota Cirebon Yudi Karyadi mengakui, minat masyarakat untuk menyekolahkan anak-anak mereka ke sekolah tersebut semakin menurun. “Salah satunya karena faktor lingkungan. Pagar makam banyak yang bolong dari depan hingga ke belakang,” ungkapnya. Pihaknya berharap agar Pemerintah Kota Cirebon bisa memperbaikinya. Tidak hanya itu, Yudi juga berharap, agar sistem zonasi yang diterapkan tahun lalu bisa dipertahankan tahun ini. Sehingga jumlah siswa baru yang mendaftar di sekolah mereka akan meningkat kembali. “Karena sekolah kami dari bangunan fisik sangat memadai, fasilitasnya pun lengkap,” ujarnya. Saat ini, lanjut Yudi, jumlah kelas yang ada di sekolah mereka sebanyak 21 kelas. Namun yang terpakai hanya 12 kelas. Tahun ini, dengan berbagai pembenahan yang akan dilakukan, mereka berharap bisa mendapatkan siswa baru yang cukup banyak. “Mudah-mudahan 7 kelas bisa terisi semua,” ujarnya. (mik)
Kategori :