Wihara Welas Asih Ditetapkan Benda Cagar Budaya, Punya Daya Tarik Wisata

Minggu 29-04-2018,20:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Wihara Dewi Welas Asih menjadi warisan cagar budaya di Kota Cirebon yang sudah ditetapkan melalui Surat Keputusan Walikota. Meski berstatus benda cagar budaya (BCB), pemerintah belum memperhatikan perawatan cagar budaya. Ada tiga klenteng yang menjadi BCB, sebut saja Klenteng Talang, Wihara Dewi Welas Asih dan lainnya. Pemerhati Budaya Tionghoa, Yan Siskartedja menyebutkan, pemkot minim memperhatikan klenteng sebagai BCB. Tidak hanya klenteng tapi juga BCB lainnya. Untuk perawatan sehari-hari saja, pengurus mengandalkan biaya swadaya dari umat. “Ya, mending kalau masih ada umatnya, bagi klenteng yang sepi biayanya dari mana,” tandasnya. Salah satu perbaikan adalah dengan pengecatan di setiap sudut bangunan tempat ibadah umat budha tersebut. “Pengecatan ini dilakukan agar bangunan wihara lebih cerah, kita cat ulang setiap sudut bangunan, sekarang bangunannya lebih terlihat cerah,” ucap Yan. Dia menjelaskan, pembenahan wihara tidak hanya melakukan pengecatan. Akan tetapi juga ada penggantian ornamen gambar dinding cerita samkok. Ornamen yang dulu terbuat dari kayu dan triplek itu, sudah sejak lama tidak diperbaiki. Bahkan sudah banyak gambar ornamen yang sudah mengelupas. Sehingga pihaknya mengganti gambar ornamen cerita samkok ini dengan yang baru. “Kita ganti dengan bahan yang lebih bagus, sehingga tidak mudah mengelupas dan bertahan lama,” ucap Yan. Ornamen Samkok itu sendiri dibuat khusus dari Jakarta. Gambar dalam ornamen dinding itu menceritakan tokoh Sam Po Kong yang merupakan salah satu panglima perang Tiongkok zaman dulu. Karena keberanian dan jasanya terhadap kaisar danik warga Tiongkok saat itu. Hingga kini Sam Po Kong, memiliki altar ibadah di sejumlah klenteng. Selain itu, tampilan baru Wihara Dewi Welas Asih juga tampak di sisi belakang bangunan. Kini di belakang areal wihara juga terdapat bangunan honglo atau tempat pembakaran. Bangunan honglo ini untuk mempermudah jemaah agar bisa beribadah lebih nyaman. Tak hanya itu agar mendukung estetika wihara, tepat di belakang bangunan utama wihara. Dibuat sebuah taman yang dindingnya dihiasai ornamen gambar pemandangan alam. Yan mengatakan, pembenahan wihara dilakukan agar wihara lebih menarik. Karena wihara ini punya potensi data tarik wisata. Tak jarang warga dari luar kota mampir untuk mengambil foto Dan beribadah. Adapun biaya pembenahan wihara ini berasal dari dana umat. “Kami ucapkan terima kasih kepada umat yang sudah mendermakan untuk membiayai pembenahan wihara,” katanya. (jml)    

Tags :
Kategori :

Terkait