KONI Harus Tegas

Rabu 30-01-2013,09:23 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

Terkait Tim Porda KPSI dengan PSSI SUMBER – Kisruh sepakbola akibat adanya dualisme kepengurusan di Indonesia belum mereda baik di nasional maupun daerah. Di Kabupaten Cirebon, munculnya dualisme sedang ‘hot’ antara PSSI dan KPSI. Khususnya dalam membentuk tim Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jabar 2014 serta soal PSGJ yang berlaga di divisi II dan III. Pengamat sepak bola Kabupaten Cirebon yang juga eks Sekretaris Umum PSSI Mutaqin Billah, angkat bicara. Menurutnya, jika dilihat dari hasil kongres luar biasa di Solo, organisasi sepak bola yang resmi adalah PSSI Djohar Arifin. Namun, dirinya tidak mengesampingkan KPSI yang juga berperan melakukan pembinaan di Kabupaten Cirebon. \"Djohar sebenarnya bagus di sepak bola. Tapi dia tidak bisa mengatasi manajemen konflik. Seharusnya, sebagai seorang ketua, lebih mengerti dan paham dengan konflik yang sedang terjadi. Bukannya masuk dalam manajemen konflik itu. Saya rasa, pemerintah juga sepertinya tidak bisa menyelesaikan masalah ini secara internal,\" ujarnya kemarin. Ditambahkan Beben -sapaan Mutaqin Billah-, jika ingin menyelesaikan masalah dualisme yang terjadi, PSSI dan KPSI harus mengembalikan hasil kongres Solo. \"Kalau mau gentle, ya kembalikan saja kongres yang di Solo. Entah itu mengadakan rapat akbar atau pertemuan,\" jelasnya. Diakui Beben, sebagai pengamat sekaligus pecinta sepak bola, manajemen kompetisi ISL (Indonesia Super League) dikemas lebih bagus. \"Masyarakat yang paham sepakbola pasti mengiyakan kalau kompetisi di ISL lebih bagus. Nah, inilah yang harus diperhatikan PSSI dan KPSI, bagaimana mereka bisa menyatukan sebuah kompetisi,\" tuturnya. Munculnya dualisme di pusat, kemudian memengaruhi kepengurusan sepak bola di berbagai daerah dibenarkan Beben. Seperti di Kabupaten Cirebon. \"Ditambah dengan munculnya caretaker (pengurus baru, red). Harusnya hal-hal seperti itu ditutup dulu. Konflik belum selesai, malah tambah masalah lagi,\" tegasnya. Terkait tim yang diproyeksikan untuk Porda 2014, Beben berharap dan mempercayakannya kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Cirebon. \"Kalau bisa jangan dari PSSI dan KPSI. Pelatihannya dari KONI langsung melalui bidang pembinaan, atau cari orang bola yang netral dan tidak berpihak ke kubu manapun,\" ulasnya. Jika KONI merasa terbebani dalam membina tim porda, lanjut Beben, bisa mempertemukan kedua kubu untuk membahas hal tersebut. \"KONI harus tegas. Keduanya (KPSI dan PSSI) harus berpikir dewasalah. Syukur-syukur tim porda bentukan dari keduanya. Kalau adu gengsi dan masih egois nggak akan selesai masalahnya,\" pungkasnya. (mik)

Tags :
Kategori :

Terkait