LYON – Atletico Madrid memperpanjang daftar dominasi Spanyol di Liga Europa. Dalam satu dekade terakhir Liga Europa, cuma Shakhtar Donetsk (Ukraina), FC Porto (Portugal), Chelsea (Inggris), dan Manchester United (Inggris) yang bisa mencuri gelar Liga Europa dari klub-klub Spanyol. Pada final kemarin (17/5) di Parc Olympique Lyonnais, Atleti memukul Olympique Marseille dengan skor 3-0. Kesuksesan kemarin membuat koleksi trofi Liga Europa Los Colchoneros pun menjadi tiga buah. Aktor kemenangan Atleti di stadion berkapasitas 59 ribu tersebut adalah penyerang Antoine Griezmann. Grizzi membukukan brace masing-masing pada menit ke-21 dan 49. Satu gol lainnya disumbangkan kapten Atleti Gabi Fernandez (89\'). “Saya pergi meninggalkan rumah pada usia 14 tahun karena saya ingin memenangi banyak trofi. Piala ini menjadi yang kedua setelah Piala Super Spanyol dan saya berharap akan ada lebih banyak trofi yang saya dapatkan,” kata Grizzi kepada beIN Sports seusai pertandingan. Lyon merupakan kota yang diakrabi Grizzi sejak usia belasan. Dalam wawancara dengan UEFA, Grizzi sering menyaksikan laga Olympique Lyon di Stade de Gerland yang hanya berjarak 61 kilometer dari Macon, kota kelahirannya. Selain itu, ketika berkostum Real Sociedad pada leg pertama play-off Liga Champions 2013-2014, Grizzi membuat chilena di Stade de Gerland. “Orang tua saya sampai menangis setelah gol itu,” kenang Grizzi. Grizzi yang dianugerahi status pemain terbaik laga final kemarin enggan berkomentar soal masa depannya bersama Atleti. Menjelang partai puncak Liga Europa ini, pemilik 51 caps bersama Prancis tersebut diisukan menjalani final terakhir bersama Atleti dan bergabung dengan Barcelona musim depan. “Ini bukan waktu yang pas untuk membicarakan tentang masa depan saya. Saya ingin menikmati pertandingan dan kemenangan yang didapatkan bersama fans dan rekan-rekan setim,” tutur Grizzi. “Saya ingin menang lagi dengan Atleti, (Diego) Simeone, dan kawan setim,” tambah Grizzi. Entrenador Atleti Diego Simeone kepada Marca kemarin menuturkan, dua gol oleh Grizzi semakin menebalkan seberapa besar pengaruh Grizzi dalam tim. Meski sempat mengalami periode macet gol di La Liga antara akhir September sampai pertengahan November, Grizzi tetap bisa diandalkan produktivitasnya. “Grizzi tidak perlu membuktikan apapun kepada yang lain. Apa yang sudah didemonstrasikan Grizzi hari ini (kemarin, red) mewakili perjalanan sepanjang musim,” ucap Simeone. Pria 48 tahun tersebut juga berharap dua gol oleh Grizzi membuatnya semakin betah berada dalam tim. Sebelum trofi Liga Europa kemarin, dalam empat musim bergabung dengan Atleti hanya satu piala yang didapatkan Grizzi. “Dia (Grizzi, red) baru saja mengkonfirmasi hal yang sudah saya ketahui. Bahwa dia bahagia bersama kami dan dia ingin meneruskan perjalanan karirnya bersama kami,” kata Simeone. Entraineur Marseille Rudi Garcia kepada UEFA kemarin mengatakan, pada babak pertama timnya tidak terlalu tercecer dengan level permainan yang ditunjukkan Atleti. Apalagi gol pertama Atleti kemarin lahir dari kecerobohan gelandang Andre Anguissa. “Melawan tim sekelas Atleti tidak sepantasnya kami melakukan kesalahan yang kemudian kesalahan itu berujung fatal kepada kami. Situasi makin sulit karena kesalahan itu,” ucap eks pelatih AS Roma itu. (dra)
Olympique Marseille 0 vs 3 Atletico Madrid, Final Milik Griezmann
Jumat 18-05-2018,14:04 WIB
Editor : Husain Ali
Kategori :