Beredar Surat Aman Abdurrahman, Mengutuk Aksi Bom Bunuh Diri di Surabaya?

Sabtu 26-05-2018,16:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

JAKARTA-Jaksa Penuntu Umum (JPU) menuntut Aman dengan hukuman mati. Dalam kasus ini, jaksa menilai Aman telah terbukti secara sah dan menyakinkan melakukan tindak pidana terorisme. Aman juga terbukti menjadi penggerak atau dalang di balik terjadinya aksi teror bom di Thamrin, Jakarta Pusat dan Kampung Melayu, Jakarta Timur serta beberapa aksi teror lainnya di Indonesia. Adapun hal yang memberatkan Amar dalam tuntutan, Aman merupakan residivisdalam kasus yang sama, yakni terorisme yang membahayakan kehidupan kemanusiaan. Namun demikian, Aman Abdurrahaman dalam pledoinya mengutuk aksi teror yang terjadi Surabaya, Jawa Timur. Menurut pendiri Jamaah Ansharut Daulah (JAD) itu, tindakan bom bunuh diri yang melibatkan wanita dan anak-anak sama sekali tidak sesuai dengan ajaran Islam. Aman menilai para pelaku merupakan orang yang sakit jiwa.

“Itu tindakan yang enggak mungkin muncul dari orang yang mengerti ajaran Islam. Ayah mengorbankan anak-anaknya, ibu bersama anaknya melakukan bunuh diri adalah
Rupanya tak hanya sampai di situ saja, Aman Abdurahman juga menuliskan sepucuk surat. Dalam suratnya tersebut, Aman Abdurrahman melarang bom bunuh diri yang dilakukan di tempat-tempat ibadah dan menyerang wanita dan anak-anak. Berikut surat Aman Abdurrahman yang diunggah oleh pegiat media sosial, Ulin Yusron @ulinyusron, Jumat (25/5). \"Ada penjelasan yang harus saya sampaikan terkait serangan kepada umat nasrani yang terjadi di Gereja Samarinda yang menyebabkan beberapa anak mati terbakar dan yang lain luka bakar. Rosul kami mengajarkan bahwa umat Islam yang hidup di negara kafir semacam ini yang berdampingan dengan penduduk yang berlainan agama yang tidak mengganggu atau memerangi kaum muslimin agar tidak mengganggu umat agama lain itu baik jiwanya maupun hartanya. Dan ini adalah manhaj khilafah islamiyyah sepengetahuan kami, dan ini juga manhaj kami Ashar Khilafah. Dan sesuai keterangan banyak pihak bahwa di Samarinda selama itu tidak ada konflik agama yang dimulai oleh umat nasrani kepada kaum muslimin. Oleh sebab itu kami berlepas diri dari tindakan saudara Juhanda yang menyerang umat nasrani itu, karena beberapa hal:
Tags :
Kategori :

Terkait